78 Desa di Maluku Utara Menunggu Cahaya, Pemerintah Target 100% Berlistrik

78 Desa di Maluku Utara Menunggu Cahaya, Pemerintah Target 100% Berlistrik

78 Desa di Maluku Utara Menunggu Cahaya, Pemerintah Target 100% Berlistrik--

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) menargetkan seluruh desa di wilayah tersebut segera menikmati penerangan listrik secara merata.

Gubernur Sherly Tjoanda bersama Wakil Gubernur Sarbin Sehe menunjukkan komitmen serius untuk mempercepat program listrik masuk desa, terutama bagi 78 desa yang hingga kini masih bergantung pada penerangan seadanya.

Dalam rapat resmi bersama PT PLN Maluku dan Maluku Utara di Kantor Sekretariat Provinsi Sofifi, Selasa, 19 Agustus 2025, Gubernur Sherly menekankan pentingnya memperluas jaringan listrik secara cepat dan merata. 

Dari total 78 desa tanpa listrik, setidaknya 35 desa dijadwalkan mulai menikmati aliran listrik penuh pada tahun ini, sedangkan sisanya, 43 desa, ditargetkan terang paling lambat tahun 2026.

Tidak hanya desa gelap, Maluku Utara juga masih menghadapi persoalan distribusi listrik yang terbatas. 

Data mencatat, sebanyak 66 desa hanya mendapat aliran daya selama 12 jam per hari, bahkan terdapat 2 desa yang hanya merasakan listrik 6 jam saja. 

Kondisi ini sangat menyulitkan aktivitas warga, mulai dari sektor pendidikan jarak jauh hingga pelayanan kesehatan.

“Pada tahun 2025, akan ada 9 desa yang kami dorong untuk menikmati listrik 24 jam penuh. Namun masih ada puluhan desa lain yang menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” ujar Gubernur perempuan pertama Maluku Utara itu.

BACA JUGA:Revolusi Koperasi Merah Putih: Desa Bangkit, UMKM Berjaya

BACA JUGA:1.185 Koperasi Merah Putih Siap Dongkrak Ekonomi Desa di Malut, Ini Sebarannya

Dukungan Industri Tambang di Pulau Obi dan Sekitarnya

Gubernur juga mendorong keterlibatan pihak industri, khususnya perusahaan tambang. Seperti PT Harita dan OST di Pulau Obi, untuk membantu penyediaan energi listrik bagi desa-desa sekitar kawasan tambang. 

Langkah ini diharapkan bisa meniru model kerja sama PT IWIP yang telah lebih dulu menghadirkan listrik bagi masyarakat lingkar tambang di Halmahera.

General Manager PLN Maluku–Malut, Nur Suratmoko, menyambut baik arahan Gubernur. Pihaknya menegaskan bahwa peningkatan jam nyala listrik menjadi prioritas. PLN juga menyadari kebutuhan mahasiswa dan pelajar yang kini sangat bergantung pada jaringan internet untuk kuliah maupun pembelajaran daring.

“Semua aspirasi dari Ibu Gubernur akan diupayakan pelaksanaannya. Hanya saja prosesnya bertahap, sebab PLN juga menargetkan peningkatan kualitas distribusi energi ke seluruh wilayah Maluku Utara,” jelas Nur.

Sumber: