Kepala BGN Tegaskan: Penuhi Gizi, Kunci Ketahanan Pangan Malut

Kepala BGN Tegaskan: Penuhi Gizi, Kunci Ketahanan Pangan Malut

Kepala BGN Tegaskan: Penuhi Gizi, Kunci Ketahanan Pangan Malut--

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara atas komitmen kuatnya dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui pemenuhan gizi yang optimal. 

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan pentingnya kesinambungan upaya ini untuk meningkatkan sumber daya pangan dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

"Melihat antusiasme pemerintah daerah Malut dalam menjaga siklus ketahanan pangan, kami sangat optimis bahwa upaya ini akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan semua pihak, terutama petani dan keluarga penerima manfaat," ujar Dadan Hindayana di sela-sela konferensi pers setelah Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Malut 2025 di Ternate.

Salah satu langkah konkret yang diapresiasi adalah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Program ini tidak hanya menitikberatkan pada kecukupan nutrisi tapi juga mengedepankan keberagaman sumber pangan lokal yang dapat meningkatkan nilai gizi harian masyarakat.

"Implementasi MBG di Malut dapat mendorong ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal dengan menjamin pasar bagi produk mereka. Diversifikasi pangan ini juga membantu menciptakan pola konsumsi yang lebih sehat dan berkelanjutan," jelas Dadan.

BACA JUGA:Program MBG Masuk Maluku Utara! Gubernur & KSP Turun Tangan Jamin Anak Sekolah Dapat Gizi Terbaik

BACA JUGA:Polda Maluku Utara Lakukan Verifikasi Intensive Data Satuan Pemenuhan Gizi

Tantangan Ketergantungan Produk Pertanian Impor

Meskipun ada banyak potensi, Maluku Utara saat ini masih menggantungkan sekitar 80% kebutuhan pangan pokok dari luar wilayah. 

Hal ini memerlukan perhatian serius dalam memperkuat kapasitas produksi pangan lokal agar target swasembada bisa tercapai.

Kepala BGN menambahkan bahwa peningkatan pembelian bahan pangan dari petani lokal adalah kunci untuk mendorong produktivitas mereka. 

"Petani akan lebih termotivasi untuk meningkatkan produksi jika dukungan pasar dan harga yang stabil sudah terjamin," tambahnya.

Strategi Mengatasi Harga Produksi yang Tinggi

Untuk mengatasi tantangan harga pangan yang tinggi di wilayah tertentu, seperti di Malut, BGN telah mengatur mekanisme penghitungan indeks kemahalan dalam petunjuk teknis. 

Indeks ini akan digunakan sebagai acuan tambahan biaya yang melebihi standar nasional.

Sumber: