Namun, dominasi tambang membawa tantangan berupa ketergantungan komoditas primer dan isu keberlanjutan.
Diversifikasi ekonomi, penambahan nilai pada sektor non-tambang, serta pelibatan masyarakat lokal menjadi kunci keberlanjutan pertumbuhan ekspor yang inklusif ke depan.
BACA JUGA:Melonjak Ekspor Maluku Utara 40.93%, Nikel Jadi Primadona, Nilai Tembus US$4,37 Miliar!
BACA JUGA:Tembus Rp21.9 Triliun! Tiongkok Jadi Pasar Utama Ekspor Maluku Utara, Impor Naik 2 Kali Lipat