Tembus Rp21.9 Triliun! Tiongkok Jadi Pasar Utama Ekspor Maluku Utara, Impor Naik 2 Kali Lipat

Rabu 23-04-2025,19:00 WIB
Reporter : Rizal Husen Teguh Pribadi
Editor : Rizal Husen Teguh Pribadi

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara melaporkan peningkatan signifikan pada nilai ekspor wilayah ini pada bulan Maret 2025. 

Total nilai ekspor tercatat mencapai US$1,306.98 juta atau setara dengan Rp21,9 triliun, mengalami kenaikan sebesar 60,34 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2025 yang mencapai US$815,12 juta (Rp13,7 triliun).

Kepala BPS Maluku Utara, Simon Sapary, menyatakan bahwa jika dibandingkan dengan Maret 2024, nilai ekspor pada Maret 2025 juga meningkat sebesar 52,78 persen. 

“Kenaikan ini menunjukkan tren positif dalam aktivitas ekspor di provinsi ini,” ujarnya dalam konferensi pers pada Selasa, 23 April 2025.

Jika dilihat secara kumulatif, nilai ekspor Maluku Utara dari Januari hingga Maret 2025 mencapai US$3,198.74 juta atau sekitar Rp53,7 triliun, naik 51,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Semua komoditas ekspor utama mengalami peningkatan nilai secara bulanan, dengan kenaikan terbesar pada komoditas bahan kimia anorganik (HS 28) yang naik sebesar US$25,03 juta atau 76,81 persen, setara Rp420,8 miliar.

Negara tujuan ekspor utama Maluku Utara pada Maret 2025 adalah Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar US$1,245.66 juta (Rp20,9 triliun). Diikuti India sebesar US$35,82 juta (Rp602 miliar), dan Jepang sebesar US$25,49 juta (Rp428 miliar).

BACA JUGA:Masa Tunggu Keberangkatan Haji di Maluku Utara Hingga 20 Tahun ke Depan

Meski sebagian besar ekspor dimuat melalui pelabuhan di Maluku Utara, terdapat juga pengiriman barang yang melalui pelabuhan di provinsi lain. Terutama pelabuhan Jakarta dengan nilai ekspor sebesar US$10,48 juta atau 0,81 persen dari total ekspor.

Lonjakan Impor Maret 2025 Capai 101,85 Persen

Selain ekspor, nilai impor Maluku Utara pada Maret 2025 juga mengalami lonjakan yang signifikan. 

BPS mencatat nilai impor sebesar US$608,66 juta (sekitar Rp10,2 triliun), meningkat 101,85 persen dibandingkan bulan Februari 2025. Jika dibandingkan dengan Maret 2024, kenaikan impor bahkan mencapai 163,08 persen.

Simon menjelaskan bahwa dari 10 kelompok barang utama yang diimpor, enam di antaranya mengalami penurunan nilai impor dibandingkan bulan sebelumnya. 

Barang-barang tersebut meliputi bahan kimia anorganik, mesin dan peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya, perabot rumah, benda dari batu dan semen, serta plastik dan barang plastik.

Tiongkok menjadi negara pemasok impor terbesar dengan nilai mencapai US$514,45 juta atau 84,52 persen dari total impor Maluku Utara. 

Negara lain yang menjadi pemasok utama adalah Qatar dengan nilai US$15,63 juta (2,57 persen) dan Filipina dengan nilai US$12,02 juta (1,97 persen).

Kategori :

Terpopuler