Gubernur Sherly Janji Bangun Infrastruktur Jalan Oba Selatan

Gubernur Sherly Janji Bangunan Infrastruktur Jalan Oba Selatan--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Bumi Hijrah (Unibrah) Maluku Utara menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Provinsi Maluku Utara, mendesak percepatan pengaspalan jalan di Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan.
Hingga kini tempat tersebut masih belum tersentuh pembangunan menyeluruh sejak berdirinya provinsi.
"Kami menuntut agar pemerintah provinsi segera menuntaskan pelelangan dan pembangunan aspal jalan di Oba Selatan," tegas Dewanti Musa, seorang mahasiswi sekaligus aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di hadapan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.
Menanggapi aspirasi mahasiswa, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyatakan dirinya bersama Wakil Gubernur Sarbin Sehe telah menaruh perhatian serius terhadap pembangunan akses jalan yang merata di seluruh wilayah Maluku Utara. Termasuk Oba Selatan.
“Fokus kami adalah menyambung jaringan jalan dan jembatan yang menjadi tulang punggung mobilitas serta pemerataan ekonomi. Saya sudah berkomunikasi langsung dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Bappenas di Jakarta untuk mewujudkan hal ini,” jelas Gubernur Sherly.
BACA JUGA:Dihadapkan Proses Hukum, 11 Warga Maba-Sangaji Dapat Tunjangan dari Gubernur Sherly
BACA JUGA:Gubernur Sherly Turun Tangan Hadapi Aksi Mahasiswa Sofifi, Dialog Langsung Tangani Tuntutan
Rencana Target Pembangunan Tahun 2026
Menurut Gubernur Sherly, kajian teknis dan laporan masyarakat melalui platform daring menunjukkan kebutuhan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan jalan secara keseluruhan di Maluku Utara mencapai sekitar Rp8 triliun.
Namun, keterbatasan fiskal daerah menjadi hambatan utama dalam merealisasikan ambisi tersebut.
Untuk tahun anggaran 2026, Pemerintah Provinsi Maluku Utara memproyeksikan APBD sebesar Rp3,5 triliun, dengan porsi belanja infrastruktur jalan dan jembatan sekitar Rp700 miliar.
Sementara itu, biaya pembangunan jalan beraspal diperkirakan mencapai Rp6 miliar per kilometer, belum termasuk biaya konstruksi jembatan.
“Dengan dana yang ada, kami hanya mampu membangun sedikitnya 100 kilometer jalan per tahun. Meski demikian, Sofifi sebagai ibu kota provinsi tetap akan menjadi prioritas utama ke depan,” tegas Sherly.
Para mahasiswa Unibrah yang juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan berharap bahwa janji serta komitmen pemerintah daerah benar-benar terealisasi.
Mereka menilai, infrastruktur yang layak sangat penting untuk mendorong kemajuan sosial dan ekonomi warga di daerah tersebut.
“Kami yakin perhatian pemerintah akan membawa perubahan positif, terutama bagi masyarakat yang selama ini kesulitan akses karena kondisi jalan yang rusak,” pungkas Dewanti Musa.
BACA JUGA:Dukung Zakat, Gubernur Sherly Borong Baznas Award 2025
BACA JUGA:Gubernur Sherly Mulai Proyek Raksasa Jalan Trans Halmahera 2025
Sumber: