Akhirnya! Pemprov Malut Bangun Jembatan Permanen Payahe–Dahepodo 2026

Pemprov Malut Bangun Jembatan Permanen Payahe–Dahepodo 2026--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Maluku Utara memastikan akan membangun sebuah jembatan permanen di ruas jalan Payahe–Dahepodo, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan.
Rencana ini muncul setelah jembatan lama di kawasan Desa Sigela Yef mengalami kerusakan parah akibat longsor pada 8 Agustus 2025.
Kerusakan dipicu hujan deras selama dua jam yang menghantam wilayah tersebut, menyebabkan turap penahan tanah jebol.
Aliran deras sungai pun menggerus lantai jembatan sepanjang 40 meter dengan lebar 5 meter, hingga akses transportasi sempat terputus total.
Kepala Dinas PUPR Malut, Risman Iriyanto Djafar, menyebut longsor terjadi akibat arus sungai yang tak terbendung.
Namun, pihaknya bergerak cepat dengan membuka jalur darurat pada 11 Agustus 2025, sehingga warga kembali bisa melintas meski dengan keterbatasan.
“Sementara ini warga sudah memakai akses darurat, tapi solusinya hanya sementara. Kita harus pikirkan jalan jangka panjang,” kata Risman.
BACA JUGA:6 Strategi Utama Pemprov Malut Percepat Pembangunan Mandiri di Pulau Taliabu
BACA JUGA:Gebrakan Baru! BPKP Bersama Pemprov Malut Perkuat Reformasi Birokrasi
Pertimbangan Antara Bailey dan Beton
Dalam rapat bersama Wakil Gubernur Sarbin Sehe, beserta pihak BPBD dan Dinas PUPR, pemerintah mempertimbangkan dua opsi penanganan: membangun jembatan bailey (besi rangka) dengan biaya sekitar Rp700 juta atau jembatan permanen beton dengan anggaran sekitar Rp2 miliar lebih.
“Kalau kita pilih jembatan beton, memang sedikit lebih mahal. Tapi masa pakainya bisa 20–25 tahun, sementara bailey sangat terbatas,” terang Risman.
Keputusan akhir pun jatuh pada pembangunan jembatan permanen berbahan beton. Pemerintah memastikan anggaran fisiknya akan dialokasikan pada APBD 2026.
Sementara proses perencanaan dan desain akan dimasukkan dalam APBD Perubahan 2025.
“Kami minta warga untuk bersabar. Tahun 2026, jembatan permanen akan mulai dibangun sehingga akses transportasi masyarakat bisa kembali normal dan lebih aman,” sambung Risman.
Sumber: