Pemprov Malut Serahkan Alat Bantu, Beri Harapan Baru untuk Penyandang Disabilitas
Pemprov Malut Serahkan Alat Bantu, Beri Harapan Baru untuk Penyandang Disabilitas--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID – Pemprov Maluku Utara bekerja sama dengan Balai Wasana Bahagia dari Kementerian Sosial mendemonstrasikan komitmen kuat dalam mendukung penyandang disabilitas, dengan menyerahkan berbagai alat bantu di Panti Sosial Wasana Bahagia Ternate.
Kegiatan ini berlangsung dalam rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial 2025. Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan pemberian alat bantu seperti kaki palsu lebih dari sekadar bantuan fisik.
Itu adalah simbol harapan dan langkah untuk membantu para penyandang disabilitas dapat beraktivitas kembali secara normal.
“Hari ini kami bukan hanya memberikan alat bantu, tetapi juga harapan. Saya mengajak semua penerima bantuan untuk tetap beradaptasi, tidak menyerah, dan selalu berjuang dengan optimisme,” kata Gubernur Sherly.
Ia juga mengajak para penerima bantuan, khususnya generasi muda, untuk terus bersemangat mengejar cita-cita mereka tanpa terbatas oleh kondisi fisik.
BACA JUGA:Pemprov Malut Perkuat Penanganan Hunian Korban Bencana 2025
Pemberdayaan Ekonomi Lewat Pelatihan Tenun
Selain memberikan alat bantu, Gubernur Sherly juga mengemukakan peluang pemberdayaan melalui pelatihan tenun bagi ibu-ibu di panti, yang berpotensi menghasilkan pendapatan hingga Rp 2-3 juta per bulan.
Gubernur meminta Kepala Panti Wasana Bahagia untuk menggali lebih dalam peluang jenis pekerjaan yang sesuai bagi penyandang disabilitas yang bisa dikerjakan dari rumah.
“Kami hadir bukan sekadar seremonial, tapi nyata memberikan solusi bersama Kemensos dan Dinsos agar Disabilitas bisa mandiri secara ekonomi,” tegasnya.
Kepala Panti Sosial Wasana Bahagia, Osep Mulyani, menjelaskan penyerahan kali ini meliputi 11 unit kaki palsu, kursi roda simbolis (yang juga telah didistribusikan di 10 kabupaten/kota), tongkat netra termasuk tongkat pintar penghasil suara untuk pemula, serta alat bantu berjalan baru (new walker) yang difokuskan bagi pasien pasca stroke dan anak cerebral palsy.
Osep berharap sinergi erat antara pemerintah daerah dan panti dapat meningkatkan layanan demi meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat.
BACA JUGA:UTANG MELILIT! Pemprov Maluku Utara Cairkan Dana Rp50 Miliar di APBD-P untuk Bayar Pihak Ketiga
Kisah Inspiratif Para Penerima Bantuan
Salah satu penerima kaki palsu, Budi Mulyono (25), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Khairun sekaligus pebisnis kopi kecil, menyampaikan apresiasinya dan berharap pemerintah juga mendukung dengan bantuan modal usaha.
“Saya menargetkan menjadi ASN sekaligus mengembangkan bisnis kopi yang saya jalani meski modal terbatas,” katanya dengan semangat kewirausahaan.
Sementara itu, Merianti Kaitulang (7), anak yang mengalami kejang-kejang, mengalami perbaikan signifikan berkat bantuan dan dukungan yang diterimanya.
Ibunda Merianti, Saona Dodowor, menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya agar anaknya bisa pulih dan beraktivitas seperti anak-anak lain.
Sumber: