Gubernur Sherly Tjoanda Buka Jalan Hilangkan Blank Spot Internet di Maluku Utara

Gubernur Sherly Tjoanda Buka Jalan Hilangkan Blank Spot Internet di Maluku Utara

Gubernur Sherly Tjoanda Buka Jalan Hilangkan Blank Spot Internet di Maluku Utara--

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur digital merupakan salah satu pilar utama dalam Program RPJMD 2025–2029. 

Selama Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang berlangsung di Bela Hotel, Ternate, Jumat, 25 Juli 2025, sherly memaparkan bagaimana transformasi digital menjadi fokus utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.

Dalam rangka memperkuat konektivitas dan akses internet yang merata, Pemerintah Provinsi Maluku Utara menggandeng Telkomsat dan Telkomsel bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI. 

Gubernur Sherly mengumumkan bahwa sejumlah nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani sebagai landasan kerja keras memperluas jaringan internet.

“Pada malam sebelumnya saya menandatangani Memorandum of Understanding dengan Telkomsat, sebelumnya bulan lalu juga dengan Telkomsel, dan kami juga sudah berdiskusi langsung dengan Menteri Komdigi. Semua ini adalah momentum penting untuk membangun infrastruktur digital di Maluku Utara,” jelas Sherly.

BACA JUGA:Digitalisasi Terhambat! Jaringan Sinyal Maluku Utara Lumpuh di Wilayah Pedalaman

BACA JUGA:Maluku Utara Siap Digitalisasi Total, Gubernur Sherly Gandeng Telkomsel Perkuat Jaringan!

Kapasitas Jaringan BTS Saat Ini

Data terkini mengungkapkan dari total 412 Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di seluruh Maluku Utara, masih ada 137 titik blank spot tanpa sinyal. 

Fokus lain adalah 275 BTS yang presentase kapasitas jaringannya masih minim, hanya mampu mencapai 2 Mbps. 

Angka yang jauh dari standar minimal untuk mempertahankan kelancaran transformasi digital.

“Sejak Januari 2025, Kementerian Komunikasi Digital telah memberikan kontrak kepada Telkomsat untuk meningkatkan kapasitas jaringan 275 BTS tersebut menjadi 8 Mbps. Namun, progresnya terhambat karena pencairan anggaran dari Kementerian Keuangan belum terealisasi,” tuturnya.

Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Provinsi telah menyampaikan surat resmi ke Menteri Komdigi pada tanggal 10 Juli 2025, menekankan pentingnya percepatan subsidi dan pendanaan demi mempercepat upgrade jaringan. 

Informasi terbaru menunjukkan aktivasi pembaruan jaringan kemungkinan dapat dimulai pada Agustus, bila semua proses administratif berjalan mulus.

Sherly juga berharap agar seluruh blank spot yang kini masih tersisa bisa segera mendapatkan alokasi anggaran. Sehingga seluruh pelosok Maluku Utara dapat terhubung dengan internet cepat dan stabil.

Sumber: