Dramatis! Tim SAR Gabungan Selamatkan 6 Penumpang Kapal Mati Mesin di Perairan Maluku Utara

Tim SAR Gabungan Selamatkan 6 Penumpang Kapal Mati Mesin di Perairan Maluku Utara--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Tim SAR gabungan melakukan operasi penyelamatan terhadap enam penumpang kapal motor (KM) Sumber Hidup 03 yang mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di perairan Desa Kabau, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa KM Sumber Hidup 03 berangkat dari Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, pada 5 Juli 2025 dengan tujuan akhir Fak-Fak, Papua Barat. Namun, kapal mengalami kerusakan mesin hingga mati total selama perjalanan.
Kapal yang kehilangan daya dorong ini terombang-ambing selama lima hari dan akhirnya terbawa arus ke perairan Desa Kabau.
Pada 10 Juli 2025 sekitar pukul 10.00 WIT, kapal berhasil menambatkan diri pada sebuah rompong sebagai titik penyelamatan sementara.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Melanda Maluku Utara: BMKG Ingatkan Warga Waspada dan Hindari Bahaya
BACA JUGA:Waspada! Penipuan Berkedok Pejabat Polda Maluku Utara Makin Marak, Jangan Terkecoh
Laporan Darurat dan Respons Cepat Tim SAR
Pemilik kapal, Abu, segera melaporkan kondisi darurat tersebut ke Basarnas pada hari yang sama.
Informasi posisi kapal tercatat di koordinat 2°10'45.00"LS / 125°44'31.00"BT, sekitar 16,46 NM dari Unit Siaga SAR Sanana.
Menanggapi laporan ini, Tim SAR Gabungan dari Kantor SAR Ternate bersama unsur terkait langsung dikerahkan.
Sekitar pukul 10.15 WIT, tim diberangkatkan menggunakan kapal KNP. 592 milik KPLP Sanana dengan estimasi perjalanan selama 1 jam 30 menit menuju lokasi kapal.
Enam penumpang kapal, terdiri dari Kaswar (30), Daeng Kulle (60), Sapar (25), Subang (25), dan Enal (23), berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Kepala SAR Ternate menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah evakuasi dan penanganan medis bagi para penumpang.
Selain penyelamatan, Tim SAR juga akan melakukan pemeriksaan teknis terhadap kapal untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan mesin.
Hal ini penting untuk memastikan keselamatan pelayaran di masa mendatang dan mencegah kejadian serupa.
Sumber: