Ekspor Malut Melejit 37%, Tembus Rp151 Triliun dalam 8 Bulan, Apa Rahasianya?

Ekspor Malut Melejit 37%, Tembus Rp151 Triliun dalam 8 Bulan, Apa Rahasianya?

Nilai Ekspor Malut Melejit 37%--

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Kinerja ekspor Provinsi Maluku Utara sepanjang 8 bulan pertama tahun 2025 menunjukkan performa eksplosif.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan nilai ekspor Malut melesat hingga 37,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Total devisa yang berhasil dikumpulkan provinsi ini mencapai $9.155,38 juta, atau setara dengan fantastis Rp151,84 triliun.

Ini naik signifikan dari $6.670,66 juta di tahun 2024. Peningkatan ini menjadi sinyal kuat keperkasaan sektor komoditas Maluku Utara di panggung perdagangan internasional.

Lonjakan nilai ekspor ini tidak terjadi secara merata, melainkan didorong oleh dominasi beberapa komoditas strategis.

Besi dan Baja (hasil olahan nikel) tercatat sebagai champion utama, menyumbang nilai ekspor terbesar hingga $1.718,58 juta, dengan pertumbuhan impresif 40,86 persen.

Menyusul di belakangnya adalah komoditas Nikel itu sendiri, yang nilai ekspornya bertambah $676,39 juta (naik 32,41 persen).

BACA JUGA:Ekspor Maluku Utara Tembus Rp100 Triliun! Lonjakan Spektakuler Besar-Besaran di Semester Pertama 2025

BACA JUGA:Ekspor Perikanan Malut Melejit, Catat Rp77 Miliar di Semester I 2025

Kontribusi Besi dan Baja

Kontribusi gabungan Besi dan Baja, Nikel, serta Bahan Kimia Anorganik memegang kendali penuh, yakni sebesar 98,90 persen dari total ekspor Maluku Utara.

Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Simon Sapary, membenarkan tren positif ini dan menyoroti peran industri pengolahan.

“Dari lima komoditas dengan nilai ekspor terbesar Januari–Agustus 2025. Sebagian besar komoditas mengalami peningkatan nilai ekspor dibanding Januari–Agustus 2024,” ujar Simon Sapary.

Ekspor Besi dan Baja, Nikel, dan Bahan Kimia Anorganik mengalami kenaikan 35,89 persen terhadap periode yang sama tahun 2024.

Selain raksasa Besi dan Nikel, ada kejutan dari sektor lain. Komoditas Logam Dasar Lainnya mencatatkan kenaikan yang benar-benar spektakuler.

Yakni 6.825,71 persen, meski dengan nilai $93,33 juta. Sementara, ekspor Kayu dan Barang dari Kayu juga naik hampir 80 persen.

BACA JUGA:Maluku Utara Cetak Rekor Ekspor Rp95 Triliun, Dominasi Komoditas Besi dan Baja

BACA JUGA:Tembus Rp21.9 Triliun! Tiongkok Jadi Pasar Utama Ekspor Maluku Utara, Impor Naik 2 Kali Lipat

Sumber: