Waspada! Cuaca Ekstrem Landa Perairan Maluku Utara Hingga 6 Agustus

Cuaca Ekstrem Landa Perairan Maluku Utara Hingga 6 Agustus--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengumumkan potensi cuaca buruk yang berisiko melanda perairan Maluku Utara pada 31 Juli hingga 6 Agustus 2025.
Kondisi ini dipicu oleh pola belokan angin dan konvergensi udara yang mengakibatkan pembentukan awan hujan secara signifikan.
Menurut Kepala BMKG Ternate, Sakimin, angin bertiup dari arah tenggara ke barat dengan kecepatan mencapai 40 km per jam.
Gelombang laut diprediksi hingga mencapai 1,5 meter di sebagian wilayah perairan. Kondisi fisik ini meningkatkan potensi gangguan bagi aktivitas pelayaran dan keselamatan masyarakat pesisir.
BMKG memprakirakan cuaca berawan dengan intensitas hujan ringan sampai sedang bisa turun secara sporadic. Mulai pagi, siang, malam, dan dini hari.
Wilayah yang berisiko tinggi mengalami hujan mulai dari Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, dan Halmahera Timur pada awal periode.
Selanjutnya, cuaca basah meluas ke Halmahera Tengah, Selatan, Kepulauan Sula, hingga Kota Ternate menjelang tanggal 6 Agustus.
Kabupaten dan kepulauan tersebut rentan terjadi peningkatan curah hujan yang berdampak pada potensi banjir dan tanah longsor.
BACA JUGA:Cuaca Maluku Utara Hari Ini: Gelombang Tinggi dan Hujan Deras Ancam Aktivitas
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Melanda Maluku Utara: BMKG Ingatkan Warga Waspada dan Hindari Bahaya
Kewaspadaan untuk Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat mempersiapkan diri menghadapi ancaman cuaca ekstrem ini dengan waspada terhadap potensi banjir bandang, longsor, pohon tumbang, dan gangguan jarak pandang.
Pemerintah daerah diharapkan melakukan pengecekan dan pengerjaan sistem pengelolaan air dan infrastruktur agar tahan terhadap curah hujan tinggi.
Sebagai bagian dari antisipasi bencana, BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara diminta sigap menginformasikan dan mengamankan wilayah rawan bencana serta menjaga kelancaran arus lalu lintas.
Selain itu, masyarakat dianjurkan mengenali daerah rawan bencana di lingkungan masing-masing, tidak membuang sampah sembarangan, dan melakukan kerja bakti supaya lingkungan sekitar tetap bersih dan terjaga.
Sumber: