Yuk Cobain! Cacing Laut Laor, Kuliner Maluku Utara yang Viral di Instagram, Rasanya Mirip Caviar

Yuk Cobain! Cacing Laut Laor, Kuliner Maluku Utara yang Viral di Instagram, Rasanya Mirip Caviar

Cacing Laut Laor, Kuliner Maluku Utara yang Viral di Instagram, Rasanya Mirip Caviar -Sherly Tjoanda-Instagram

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Belakangan ini, kuliner unik asal Maluku Utara kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Sherly Tjoanda Laos membagikan pengalaman menyantap laor, cacing laut khas setempat, melalui akun Instagram pribadinya @s_tjo. 

Dalam video tersebut, Sherly menggambarkan rasa laor yang sangat unik, mirip dengan caviar atau telur ikan sturgeon yang terkenal mewah. 

“Rasanya seperti caviar, atau bisa juga diibaratkan seperti mentega yang dicampur dengan cacing laut. Teksturnya unik, rasanya benar-benar berbeda,” ungkap Sherly.

Laor, atau yang dikenal juga sebagai cacing wawo, adalah biota laut unik yang hanya muncul ke permukaan perairan Maluku sekali dalam setahun, biasanya saat bulan terang di antara bulan Maret hingga Mei. 

Pada momen ini, laor melakukan swarming, yakni berkerumun dalam jumlah besar di permukaan air untuk proses perkawinan. 

Masyarakat setempat memanfaatkan fenomena alam ini untuk menangkap laor menggunakan saringan tradisional, yang kemudian diolah menjadi makanan khas.

BACA JUGA:Maluku Utara Jadi Sorotan Dunia: Coelacanth Ditemukan, Konservasi Laut Dalam Diperkuat

BACA JUGA:Kopi Liberika Bacan Maluku Utara: Warisan Bersejarah Berusia 100 Tahun yang Mengguncang Pasar Dunia!

Kandungan Nutrisi dan Pengolahan Laor

Laor terkenal sebagai sumber protein tinggi, bahkan kandungan proteinnya mencapai 31,15%—tiga kali lipat dari protein ikan biasa. 

Protein ini tersusun dari asam amino, dengan asam glutamat sebagai asam amino utama. 

Setelah ditangkap, laor bisa langsung dikonsumsi atau diolah menjadi berbagai produk kuliner tradisional. 

Di Ambon dan Kepulauan Banda, laor biasa diolah menjadi laor asap dan laor asin. Sementara di Sumba, laor difermentasi dengan garam dan digunakan sebagai bumbu alami dalam masakan.

Berdasarkan penelitian, laor hanya ditemukan di pantai yang memiliki terumbu karang dengan kadar garam tinggi. 

Cacing laut ini hidup di sekitar batu dan termasuk dalam filum Annelida, kelas Polychaeta, yang dikenal dengan adanya rambut pada permukaan tubuhnya. 

Sumber: