Maluku Utara Jadi Sorotan Dunia: Coelacanth Ditemukan, Konservasi Laut Dalam Diperkuat

Coelacanth Ditemukan, Konservasi Laut Dalam Diperkuat-Tim peneliti Unpatti, UNSEEN, BRIN, UNUD, dan Unkhai-
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Ekspedisi ilmiah yang dipimpin oleh tim peneliti Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, bekerja sama dengan Underwater Scientific Exploration for Education (UNSEEN), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), serta Universitas Udayana dan Universitas Khairun, berhasil menemukan ikan purba coelacanth (Latimeria menadoensis) di perairan Maluku Utara.
Penemuan ini menjadi bukti nyata tingginya keanekaragaman hayati laut di wilayah timur Indonesia.
Dr. Giino Limmon, ilmuwan Unpatti yang memimpin ekspedisi, menegaskan pentingnya perlindungan habitat coelacanth.
“Coelacanth adalah spesies yang dilindungi (CITES Appendix II), namun populasinya sangat terbatas secara global. Konservasi habitatnya sangat penting agar spesies ini tidak punah,” jelasnya.
Dengan mengembangkan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) khusus untuk coelacanth, praktik penangkapan ikan yang merusak dapat dicegah, serta pencemaran dan ekspansi wilayah pesisir dapat dikendalikan.
BACA JUGA:Pemprov Malut Siapkan Jalur Baru Kapal Perintis dan Tol Laut 2026
Dukungan Penelitian dan Penegakan Hukum
Dr. Augy Syahailatua, peneliti BRIN yang terlibat dalam proyek ini, menambahkan bahwa pembentukan KKP akan memperkuat penelitian dan penegakan hukum.
“KKP tidak hanya melindungi coelacanth, tetapi juga memperkaya pengetahuan kita tentang spesies unik ini dan memperkuat upaya perlindungan hukumnya,” ujarnya.
Temuan coelacanth di ekosistem terumbu karang mesofotik juga membuka peluang penelitian baru tentang misteri laut dalam dan potensi spesies baru. Untuk Guna melindungi coelacanth dari gangguan manusia, lokasi detail penemuan dirahasiakan.
Langkah ini memungkinkan pemerintah dan ilmuwan menerapkan kebijakan konservasi yang lebih efektif dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Coelacanth pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1997 oleh Arnaz dan Mark V. Erdmann di pasar ikan Manado, Sulawesi Utara.
Penemuan terbaru di Maluku Utara memperluas pemahaman tentang sebaran coelacanth di Indonesia, serta menegaskan pentingnya eksplorasi dan konservasi laut dalam untuk menjaga warisan hayati laut Nusantara.
BACA JUGA:Mermaiding Gubernur Sherly Laos: Berdamai dengan Laut Sambil Promosikan Wisata Maluku Utara
Sumber: