Festival Nyao Fufu: Tradisi Laut Maluku Utara Raih Penghargaan MURI Nasional

Festival Nyao Fufu: Tradisi Laut Maluku Utara Raih Penghargaan MURI Nasional

Festival Nyao Fufu, Tradisi Laut Maluku Utara Raih Penghargaan MURI Nasional--

 

 

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Suasana di Kelurahan Dufa-dufa, Kota Ternate, dipenuhi dengan aroma khas ikan cakalang hasil pengasapan.

Asap putih yang mengepul sepanjang jalan menjadi saksi bisu terciptanya sejarah baru di Maluku Utara, yang kini memegang gelar sebagai daerah dengan jumlah pengasapan ikan cakalang terbanyak. Ini menurut Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, kepada Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, di hadapan masyarakat Dufa-dufa yang antusias, tepat di pinggir pantai.

“Pengasapan ikan cakalang terbanyak ini adalah bukti nyata kerja keras dan tradisi yang dijaga dengan baik oleh masyarakat Maluku Utara,” ujar Yusuf Ngadri.

Pada acara tersebut, sebanyak 160 tungku pengasapan berukuran empat meter berjajar di sepanjang 1,2 kilometer jalan utama Dufa-dufa.

Masyarakat memanfaatkan kayu dan pelapis seng untuk memaksimalkan proses ini. Total 6,62 ton ikan cakalang atau sekitar 4.890 ekor secara simultan diasap, atau dikenal dengan istilah lokal “fufu.”

BACA JUGA:Gubernur Sherly Pimpin Aksi Bersih Laut di World Clean Up Day 2025

BACA JUGA:Polairud Maluku Utara Perketat Patroli Laut Amankan Perairan Kepulauan Sula

Proses Pengasapan dan Partisipasi Masyarakat

Yusuf Ngadri menjelaskan, penilaian dilakukan secara menyeluruh, mulai dari inspeksi ikan di cold storage hingga proses pengasapan di lapangan.

“Kami mencatat lebih dari 6 ton ikan cakalang yang siap diasap, ini luar biasa,” ucapnya penuh semangat.

Kepulan asap yang membumbung tinggi menyiratkan kebanggaan mendalam warga atas tradisi kuliner warisan leluhur mereka yang dikenal sebagai Nyao Fufu.

Wakil Gubernur Sarbin Sehe mengapresiasi peran para petugas MURI dan seluruh masyarakat Dufa-dufa yang telah bersama-sama mewujudkan festival ini.

“Festival Nyao Fufu bukan hanya perayaan kuliner, tapi juga penghormatan atas identitas budaya pesisir kami,” ungkapnya.

Semangat warga tetap menyala bahkan saat cuaca kurang bersahabat. Dari tengah asap yang mulai memudar, tersimpan kebanggaan.

Karena kampung nelayan kecil di utara Ternate ini kini diakui secara nasional bahkan mendunia karena keunikan dan kelezatan pengasapan ikan cakalang yang mereka wariskan secara turun-temurun.

BACA JUGA:Yuk Cobain! Cacing Laut Laor, Kuliner Maluku Utara yang Viral di Instagram, Rasanya Mirip Caviar

BACA JUGA:Maluku Utara Jadi Sorotan Dunia: Coelacanth Ditemukan, Konservasi Laut Dalam Diperkuat

Sumber: