Kapolda Malut Lancarkan Perang Miras di Halmahera

Kapolda Malut Lancarkan Perang Miras di Halmahera--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Waris Agono, menegaskan komitmen kuatnya untuk memberantas peredaran minuman keras.
Khususnya di kawasan Halmahera Utara. Upaya ini ditujukan untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah tersebut.
Dalam pertemuan dengan tokoh agama seperti Imam Besar Masjid Raya dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Majelis Taklim di Sofifi, Kapolda menyampaikan langkah konkret.
Antara lain melakukan razia rutin di pelabuhan serta lokasi produksi miras yang banyak ditemukan di wilayah ini.
"Kami akan terus mendorong masyarakat agar tidak membeli miras ilegal dan meminta pemerintah daerah membentuk koperasi khusus untuk mengelola bahan baku secara positif," ujarnya.
Meski demikian, Kapolda menyatakan bahwa kegiatan pesta ronggeng tetap diperbolehkan dengan pembatasan waktu.
"Pengaturan waktu pelaksanaan akan disesuaikan melalui telegram rahasia yang diterbitkan sesuai koordinasi dengan pemerintah daerah," terang Irjen Waris.
Selain itu, pihak kepolisian akan memperketat pengawasan dengan menambah patroli dan razia di area kos-kosan dan penginapan demi meminimalisir praktik prostitusi dan gangguan keamanan lain.
BACA JUGA:Kapolda Maluku Utara Bagikan Ratusan Paket Bansos di Sofifi
BACA JUGA:Kapolda Malut Ajak Warga Gelar Demonstrasi Damai Tanpa Kekerasan
Peran Keluarga dan Pendidikan
Kapolda juga mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam mencegah kenakalan remaja yang kerap diikuti oleh perilaku negatif seperti pencurian dan prostitusi.
"Orang tua dan institusi pendidikan harus turut mengawasi serta membina pelajar agar menjauhi kenakalan," katanya.
Jajaran Polres dipastikan siap membantu pelaksanaan program pembinaan tersebut, termasuk mengaktifkan kembali pos keamanan lingkungan (pos kamling) guna memaksimalkan pengamanan swakarsa di masyarakat.
Kapolda menyambut baik undangan Majelis Taklim bagi Bhayangkari dan berharap para imam masjid dapat berperan aktif dalam memberikan ceramah agama dalam kegiatan Binrohtal rutin di Polda Malut setiap Kamis.
Dalam dialog, tokoh agama mengungkapkan berbagai persoalan sosial, mulai dari maraknya prostitusi di kos-kosan, peredaran miras yang belum sepenuhnya teratasi, hingga dugaan keterlibatan aparat dalam praktik negatif tersebut.
"Meskipun sudah ada koordinasi dengan polsek, masih belum ada tindakan tegas terhadap pelaku yang menjual dan mengedarkan miras," Ketua MUI Halut, Husen Horu.
Wakil Imam Masjid serta perwakilan Majelis Taklim memberikan usulan pembatasan pesta ronggeng menjadi siang hari untuk mengurangi konsumsi miras.
Mereka juga berharap ada surat edaran resmi dari Kapolda mengenai hal ini. Selain itu, mereka juga menawarkan dukungan program pembelajaran Al-Qur’an khusus untuk anggota Polri.
BACA JUGA:Kapolda Malut: Propam Harus Ungkap Akar Pelanggaran Anggota Polri
BACA JUGA:Kapolda Maluku Utara: Pers Bebas, Polisi Kuat
Sumber: