Dana BOSDa Kini Menyelamatkan Ribuan Siswa Sekolah Swasta dan Madrasah di Maluku Utara

Dana BOSDa Kini Menyelamatkan Ribuan Siswa Sekolah Swasta dan Madrasah di Maluku Utara

BOSDa Maluku Utara--

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Janji yang sempat hanya terdengar sebagai kata-kata, akhirnya benar-benar terealisasi. 

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda bersama Wakil Gubernur Sarbin Sehe menepati janji dengan menggelontorkan program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) fase kedua. 

Kali ini, giliran sekolah swasta, madrasah, hingga lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang menerima angin segar kebijakan ini.

Auditorium Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara menjadi saksi bisu loncatan besar sistem pendidikan daerah pada Kamis, 8 Agustus 2025. 

Kepala sekolah dari berbagai penjuru hadir untuk menandatangani Naskah Perjanjian Hibah secara simbolis bersama Kepala Dinas Dikbud, Abubakar Abdullah. 

Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata: pendidikan gratis bukan hanya milik sekolah negeri.

"Kami tak membeda-bedakan. Semua sekolah berhak maju. BOSDa ini adalah perwujudan amanat konstitusi, menyalurkan hak pendidikan secara merata tanpa diskriminasi," tegas Abubakar Abdullah.

BACA JUGA:Anggota DPD RI Bongkar Masalah Pendidikan Maluku Utara: Dari PPDB hingga Sekolah Inklusi

BACA JUGA:Gubernur Sherly Laos: Setiap Anak Malut Berhak Dapatkan Pendidikan Berkualitas

Solusi Mengurangi Anak Putus Sekolah

Tak sekadar mengucurkan dana, BOSDa tahap kedua dirancang untuk mengatasi masalah pelik: tingginya angka anak tidak sekolah usia 15 tahun ke atas, sebagaimana terdata dalam Dapodik. 

Selama ini, banyak sekolah non-negeri berjalan terseok-seok karena keterbatasan dana. Kini, 273 sekolah swasta. 

Termasuk 79 SMA Swasta, 83 SMK Swasta, 12 SLB, 88 Madrasah Aliyah, dan 11 SMA Kristen, resmi menerima total Rp8,36 miliar.

Sebanyak 24.595 siswa swasta, madrasah, dan sekolah agama lain kini mendapat peluang pendidikan lebih cerah. "Dana BOSDa ini bukan sekadar bantuan, tapi harapan baru bagi sekolah dan siswa," kata salah satu kepala sekolah penerima manfaat.

Ketika digabung program tahap satu untuk sekolah negeri, total 492 sekolah dan 70.983 siswa kini terlayani BOSDa, sebuah prestasi gemilang yang belum pernah dicapai sebelumnya oleh pemerintah provinsi Maluku Utara.

Sumber: