MISTERI LAUT DALAM TERUNGKAP! Coelacanth 'Fosil Hidup' Berusia 400 Juta Tahun Ditemukan di Maluku Utara

MISTERI LAUT DALAM TERUNGKAP! Coelacanth 'Fosil Hidup' Berusia 400 Juta Tahun Ditemukan di Maluku Utara

Coelacanth 'Fosil Hidup' Berusia 400 Juta Tahun Ditemukan di Maluku Utara-Tim peneliti Unpatti, UNSEEN, BRIN, UNUD, dan Unkhai-

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Baru-baru ini, tim peneliti gabungan dari Universitas Pattimura, UNSEEN, BRIN, Universitas Udayana, dan Universitas Khairun berhasil menemukan ikan purba Coelacanth (Latimeria menadoensis) hidup di kedalaman laut Maluku Utara

Coelacanth dikenal sebagai "fosil hidup" karena telah ada sejak lebih dari 400 juta tahun lalu, bahkan sebelum zaman dinosaurus. 

Spesies ini sempat dianggap punah sekitar 70 juta tahun yang lalu, hingga ditemukan kembali pertama kali di Samudera Hindia pada 1938. 

Di Indonesia, Coelacanth pertama kali ditemukan di Manado pada 1997 dan sejak itu menjadi objek penelitian penting. 

Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam eksplorasi laut dalam Indonesia dan mengungkap kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa di wilayah ini.

Berbeda dari penemuan sebelumnya yang menggunakan kapal selam atau ROV, kali ini dua penyelam trimix melakukan penyelaman langsung di kedalaman 145 meter untuk mendokumentasikan Coelacanth secara in-situ. 

Ini merupakan dokumentasi pertama yang diambil langsung oleh penyelam, menandai kemajuan besar dalam eksplorasi laut dalam.

BACA JUGA:Pemprov Malut Siapkan Jalur Baru Kapal Perintis dan Tol Laut 2026

BACA JUGA:Mermaiding Gubernur Sherly Laos: Berdamai dengan Laut Sambil Promosikan Wisata Maluku Utara

Konservasi Laut Dalam dan Habitat Coelacanth

Penemuan ini menegaskan pentingnya konservasi zona laut dalam di Maluku Utara. Habitat Coelacanth yang tersembunyi di kedalaman laut menjadi tempat perlindungan bagi spesies purba dan berpotensi menyimpan spesies baru yang belum teridentifikasi. 

karena itu, lokasi penemuan sengaja dirahasiakan untuk melindungi ikan langka ini dari gangguan manusia.

Ekspedisi ini merupakan hasil kolaborasi internasional yang didukung oleh Blancpain Ocean Commitment, fokus pada penelitian ekosistem terumbu karang mesofotik dan habitat Coelacanth. 

Penelitian ini tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan tetapi juga membuka peluang konservasi yang lebih efektif di wilayah perairan Indonesia.

BACA JUGA:Kopi Liberika Bacan Maluku Utara: Warisan Bersejarah Berusia 100 Tahun yang Mengguncang Pasar Dunia!

Sumber: