MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Hingga Agustus 2025, realisasi penyaluran Kredit Ultra Mikro (UMi) di Maluku Utara mencapai Rp1.862,40 juta dengan 400 debitur.
Laporan dari Perwakilan Kementerian Keuangan Maluku Utara, angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,78 persen secara tahunan (year on year).
Kredit UMi saat ini masih terpusat di beberapa wilayah tertentu, yaitu Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, dan Kota Ternate.
Kepala Perwakilan Kemenkeu Maluku Utara, Sakop, mengungkapkan penetrasi kredit ini belum merata di seluruh provinsi.
Ada beberapa kendala utama dalam pengembangan Kredit UMi di Maluku Utara.
Pertama, calon nasabah lebih memilih Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki plafon lebih besar dibandingkan UMi.
Selain itu, tingkat bunga Kredit UMi relatif lebih tinggi dari KUR, sehingga kurang menarik bagi calon debitur.
BACA JUGA:Kredit Usaha Rakyat Maluku Utara 2025: Siapa Penerima Terbesar dan Sektor Paling Dilirik
Jangkau Pelaku Usaha Mikro
Sektor penyaluran UMi juga masih terbatas pada tiga lembaga saja. Yaitu PT Pegadaian, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Bahana Artha Ventura.
Total penyaluran dari masing-masing lembaga mencatatkan Rp215,40 juta oleh PT Pegadaian dengan 18 debitur, Rp1,63 miliar oleh PNM dengan 380 debitur, serta Rp17 juta oleh Bahana Artha Ventura dengan 2 debitur.
Menurut Sakop, ada beberapa langkah penting yang dapat mendorong pertumbuhan Kredit UMi di Maluku Utara.
“Sinergi antara lembaga keuangan penyalur dengan pemerintah daerah harus ditingkatkan melalui sosialisasi yang berkelanjutan,” kata Sakop.
Selain itu, koperasi diharapkan berperan sebagai penyalur Kredit UMi agar akses lebih luas dan menjangkau pelaku usaha mikro yang belum terlayani.
Peningkatan koordinasi antar lembaga serta pelibatan seluruh pihak terkait dalam kampanye sosialisasi juga sangat penting.
BACA JUGA:KUR di Maluku Utara KINCLONG! Ribuan UMKM Nikmati Fasilitas Kredit Lunak