MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Di tengah keterbatasan sumber daya dan dana, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Provinsi Maluku Utara membuktikan diri sebagai pelopor perubahan budaya literasi.
Melalui inovasi-inovasi kreatif, Disarpus Malut berhasil meramaikan kembali kegemaran membaca di masyarakat.
Sejak Muliadi Tutupoho memimpin Disarpus pada Desember 2020, berbagai gebrakan dilakukan untuk menggairahkan pembaca lintas generasi.
Salah satu agenda pentingnya adalah penyelenggaraan Festival Literasi tahunan yang menghadirkan perlombaan beragam.
Dari menulis hingga membaca untuk meningkatkan antusiasme masyarakat agar lebih dekat dengan buku.
Tak hanya itu, Disarpus memperkenalkan “Sibua Literasi,” perpustakaan digital yang memungkinkan masyarakat mengakses koleksi buku kapan saja dan di mana saja menggunakan perangkat elektronik.
BACA JUGA:Tiga Situs Bersejarah Maluku Utara Raih Status Cagar Budaya Nasional
BACA JUGA:Daftar Lengkap Penerima Bantuan Kebudayaan Malut 2025! Siapa Saja yang Beruntung Tahun Ini?
Menjemput Harapan di Setiap Sudut Maluku Utara
Terobosan paling mencolok adalah peluncuran Maniso Baca, singkatan dari Mobil Akses Informasi dan Budaya Baca.
Program ini hadir sebagai jawaban atas rendahnya kunjungan ke perpustakaan fisik dengan metode “jemput bola” via mobil perpustakaan keliling.
Mobil literasi ini rutin mendatangi sekolah, kompleks perumahan, hingga tempat keramaian publik dan komunitas.
Tak hanya meminjamkan buku, Maniso Baca juga menggelar berbagai kegiatan kreatif dan interaktif yang menghidupkan gairah baca.
Kolaborasi Disarpus dengan Dinas Pendidikan Provinsi, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan membawa dampak signifikan.
Termasuk layanan antar jemput siswa dan mahasiswa agar mudah mengakses perpustakaan pusat.
“Hasilnya menggembirakan. Dalam dua tahun terakhir, kunjungan perpustakaan naik tajam, mencapai peningkatan hingga dua kali lipat. Ini bukti nyata Maniso Baca sangat efektif mengangkat semangat baca masyarakat,” ungkap Kepala Disarpus Malut, Muliadi Tutupoho.