Namun, belanja daerah justru mengalami kenaikan sebesar Rp11 miliar menjadi Rp3,425 triliun. Anggaran pembiayaan daerah juga mengalami peningkatan pengeluaran sebesar Rp33 miliar, naik Rp23 miliar dari periode sebelumnya.
“Peningkatan belanja ini akan difokuskan pada program-program prioritas yang langsung menyentuh masyarakat dan mendukung keberlanjutan Pembangunan,” jelas Gubernur Sherly.
Setiap alokasi anggaran ditargetkan memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Pembangunan Maluku Utara harus inklusif dan berpihak pada kemakmuran rakyat,” pungkas Sherly.
BACA JUGA:Inilah Kopi Sula, Kopi Robusta Legendaris Maluku Utara yang Dilindungi Negara
BACA JUGA:Mulai September 2025, ASN Maluku Utara Wajib Penuhi Syarat Baru Pengajuan TPP