MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi pada Kamis dini hari, 19 Juni 2025.
Erupsi terjadi sekitar pukul 01.03 WIT, menambah deretan letusan yang terjadi sepanjang tahun ini.
Kolom abu vulkanik kali ini tidak teramati secara visual akibat cuaca, namun aktivitas vulkanik terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 42 detik.
Dalam sepekan terakhir, Gunung Ibu telah mengalami 29 kali erupsi, menjadikannya salah satu gunung api teraktif di Indonesia tahun ini.
Pada letusan sebelumnya, kolom abu teramati mencapai 600 meter di atas puncak, dengan warna kelabu pekat dan arah sebaran ke tenggara.
Sepanjang tahun 2025, Gunung Ibu telah meletus lebih dari 1.600 kali, hanya kalah dari Gunung Semeru di Jawa Timur.
PVMBG menetapkan status Gunung Ibu pada Level II (Waspada). Masyarakat dan wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif, serta memperhatikan perluasan sektoral hingga 3,5 kilometer ke arah utara kawah.
BACA JUGA:Gunung Ibu Erupsi 5 Kali dalam Sehari!
BACA JUGA:Gunung Ibu Meletus Lagi, Hujan Abu Vulkanik dan Badai Petir Vulkanik Terjadi
Dampak Erupsi dan Imbauan Keselamatan
Erupsi Gunung Ibu berpotensi menimbulkan hujan abu vulkanik yang membahayakan kesehatan pernapasan dan penglihatan.
Karena itu, warga yang terpaksa beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan masker dan pelindung mata untuk menghindari paparan abu.
Selain itu, masyarakat diimbau tetap tenang, tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks, serta selalu mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah dan PVMBG.
Koordinasi antara pemerintah setempat dan pos pengamatan Gunung Ibu sangat penting untuk memastikan informasi yang diterima masyarakat adalah akurat dan terkini.
Letusan Gunung Ibu tergolong eksplosif, dengan potensi bahaya berupa semburan abu vulkanik, lontaran material pijar, serta kemungkinan lahar hujan jika terjadi curah hujan tinggi di sekitar lereng gunung.
Ahli vulkanologi menyarankan masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan aktivitas gunung dan segera mengungsi jika ada perintah evakuasi dari otoritas terkait.