MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pelatih Malut United, Imran Nahumarury, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para supporter yang setia mendukung tim selama kompetisi Liga 1 musim ini.
Menurutnya, gelar pribadi bukan hal utama, melainkan kebahagiaan dan euforia masyarakat Maluku Utara saat menyaksikan tim kebanggaan mereka bertanding.
“Bagi saya, yang terpenting adalah melihat masyarakat Maluku Utara tersenyum dan bergembira. Itu adalah penghargaan terbesar yang bisa saya terima,” ujar Imran saat ditemui di Ternate, Kamis.
Malut United akan menghadapi PSIS Semarang pada pertandingan kandang terakhir musim ini di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Jumat pukul 19.00 WIB.
Imran mengingatkan PSIS adalah lawan tangguh yang tidak boleh diremehkan, apalagi mereka dalam posisi “nothing to lose” yang justru bisa menjadi ancaman serius.
“PSIS adalah tim dengan sejarah kuat. Kami sudah mempersiapkan tim secara maksimal agar para pemain tampil all out,” tegas Imran.
Situasi PSIS Semarang
PSIS Semarang saat ini berada di posisi ke-18 klasemen dengan 25 poin, berjuang keras untuk keluar dari zona degradasi.
Dalam lima pertandingan terakhir, mereka belum meraih kemenangan, namun hal ini justru bisa membuat mereka tampil lebih lepas dan berbahaya.
Wahyu Prasetyo, pemain Malut United yang pernah membela PSIS, menyatakan bahwa timnya sangat termotivasi untuk mengembalikan rekor positif setelah kalah 2-3 dari PSM pekan lalu, yang sekaligus mengakhiri rentetan 13 laga tak terkalahkan.
“Kami sudah evaluasi kesalahan dan berlatih keras. Semua pemain siap 100 persen untuk pertandingan ini,” kata Wahyu.
Momentum Kebanggaan untuk Maluku Utara
Pertandingan melawan PSIS juga menjadi laga kandang terakhir Malut United musim ini. Para pemain bertekad memberikan yang terbaik demi membanggakan masyarakat Maluku Utara dan mengakhiri musim dengan catatan positif.