Lonjakan Ekonomi Maluku Utara Triwulan I 2025 Capai 34.58 Persen

Lonjakan Ekonomi Maluku Utara Triwulan I 2025 Capai 34.58 Persen

Lonjakan Ekonomi Maluku Utara Triwulan I 2025 Capai 34.58 Persen--

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, perekonomian Maluku Utara pada triwulan pertama tahun 2025 mengalami peningkatan yang sangat tinggi. 

Yakni sebesar 34.58 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hampir seluruh sektor usaha di wilayah ini menunjukkan pertumbuhan positif secara year on year.

Industri pengolahan menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 75,30 persen. Lonjakan ini terutama didorong oleh permintaan ekspor produk pengolahan nikel yang tinggi dari Tiongkok, mitra dagang utama Maluku Utara. 

Permintaan yang kuat dari industri ini juga berimbas positif pada sektor pertambangan dan pengadaan listrik.

Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 48,38 persen, mengikuti tren permintaan bahan baku untuk industri pengolahan nikel. 

Sementara itu, pengadaan listrik dan gas meningkat 65,34 persen, didorong oleh kebutuhan listrik yang besar dari industri pengolahan tersebut.

BACA JUGA:Tunggakan Pajak Perusahaan Tambang di Malut Capai Rp9 Miliar, Begini Sikap Gubernur Sherly

Meskipun pertumbuhan sektor pertanian relatif lebih kecil, yakni 3,99 persen, sektor ini tetap berkontribusi penting. 

Lima Sektor Utama

Produksi padi yang memasuki masa panen, peningkatan hasil kayu, serta ekspor komoditas perikanan menjadi faktor pendukung stabilitas pertumbuhan di sektor ini.

Lima sektor utama yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Maluku Utara adalah industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan administrasi pemerintahan. 

Semua sektor tersebut menunjukkan tren pertumbuhan positif, menandakan kondisi ekonomi yang semakin membaik.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat ini membuka peluang besar bagi pengembangan sektor-sektor unggulan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Namun, tetap diperlukan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga momentum ini serta mengatasi tantangan seperti ketergantungan pada komoditas tertentu dan kebutuhan diversifikasi ekonomi.

BACA JUGA:Pacu Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara, Ini Strategi Gubernur Sherly Laos

Sumber: