Begini Strategi Gubernur Sherly Hadapi Pemotongan Dana Transfer Daerah

Begini Strategi Gubernur Sherly Hadapi Pemotongan Dana Transfer Daerah

Begini Strategi Gubernur Sherly Hadapi Pemotongan Dana Transfer Daerah--

 

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, membagikan strategi jitu untuk kepala daerah agar bisa tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur meskipun terjadi pengurangan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.

Dalam pertemuan percepatan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), para bupati/wali kota, dan perwakilan perusahaan, Gubernur Sherly menegaskan efisiensi khususnya pada belanja barang dan jasa sangat penting.

Anggaran tersebut mestinya dialokasikan ulang menjadi belanja modal demi efek langsung kepada masyarakat.

"Sektor seperti jalan dan jembatan menjadi janji politik semua kepala daerah. Dengan membatasi belanja barang dan jasa Pemprov Maluku Utara berhasil menyesuaikan anggaran meski Dana Transfer berkurang dari 3,5 triliun menjadi 2,7 triliun," jelas Gubernur Sherly.

Sherly mengungkapkan susunan anggaran APBD di kabupaten dan kota masih didominasi oleh belanja barang dan jasa antara 30 hingga 35 persen. Ini setara dengan porsi belanja pegawai.

Sementara belanja modal – untuk membangun infrastruktur – hanya berkisar 5 hingga 10 persen. Kondisi ini menyulitkan kepala daerah memenuhi komitmen pembangunan yang sudah dijanjikan.

BACA JUGA:Bertemu Menkeu Purbaya, Gubernur Sherly Blak-Blakan Ungkap Krisis Keuangan Maluku Utara

BACA JUGA:Gubernur Sherly Minta Support Pusat untuk Pendidikan Berkualitas di Malut

Kolaborasi dan Inovasi Pendapatan Daerah

Selain efisiensi, Gubernur Sherly mendorong kolaborasi antar pemda untuk meningkatkan PAD agar ketergantungan anggaran pada dana transfer bisa dikurangi.

Contohnya, Halmahera Barat mengalami pemotongan anggaran sebesar Rp200 miliar, Halmahera Selatan Rp500 miliar, dan provinsi sendiri memangkas DAU sekitar Rp500 miliar serta DBH sekitar Rp300 miliar.

Pemotongan dana TKD di 2026 menjadi ujian berat bagi Maluku Utara. Karena itu, Sherly mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk berinovasi.

Khususnya dalam pengelolaan fiskal dan menggali potensi ekonomi daerah guna memastikan target-target pembangunan tetap tercapai secara optimal.

Dengan menerapkan ketat efisiensi serta meningkatkan PAD, Sherly berharap agar stabilitas fiskal dapat terjaga.

Sehingga pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung ke masyarakat bisa terus berjalan tanpa hambatan.

BACA JUGA:Anggaran Pendidikan Malut Rp2.7 Triliun, Gubernur Sherly Pastikan Dana Dikelola Transparan

BACA JUGA:Gubernur Sherly Ajak Emak-emak Lawan Stunting Lewat Peran Keluarga

Sumber: