Festival Tara No Ate 2025 Hadirkan Seribu Obor dan Harmoni Lintas Agama

Festival Tara No Ate 2025 Hadirkan Seribu Obor dan Harmoni Lintas Agama--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Kesultanan Ternate kembali mengadakan Festival Tara No Ate pada tanggal 15 hingga 18 Oktober 2025.
Bertema “Menjalin Rasa, Merawat Warisan di Tanah Para Leluhur”, festival ini menyajikan berbagai kegiatan budaya dan ritual tradisional.
Festival ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama atau profesi.
Pada hari pertama, 15 Oktober, kegiatan diawali dengan pelaksanaan ritual SOU GAM yang mencakup Kololi Kiyye, Fere Kiyye, dan Ziarah Kutub.
Malam harinya, ribuan warga akan mengikuti pawai obor yang dimulai dari Kadaton Kesultanan hingga Pelabuhan Perikanan Nusantara, diiringi lantunan sholawat dan musik rebana hadroh.
“Kami siapkan 1.000 obor dan terbuka untuk umum, ini simbol persatuan dan kerukunan,” jelas Ketua Panitia Syarif Abdullah.
Puncak hari pertama akan diisi dengan khutbah kebangsaan yang menampilkan tokoh-tokoh dari berbagai agama, mencerminkan semangat Legu Tara No Ate yang mengajarkan inklusivitas dan persatuan di tengah keberagaman.
BACA JUGA:Festival Legu Tara No Ate dan Warisan Leluhur yang Hidup
BACA JUGA:Festival Legu Tara No Ate 2025: Pesta Budaya Megah di Kota Ternate
Makan Malam Bersama Sultan dan Masyarakat
Pada 16 Oktober sore, festival secara resmi dibuka dengan seremonial pembukaan. Malam harinya, acara Ohu Ngogu Rimo akan mempertemukan Sultan Ternate dengan masyarakat luas dalam sebuah acara makan malam Bersama.
Ini melibatkan berbagai kalangan mulai dari pedagang hingga petani dan nelayan, menggambarkan kebersamaan tanpa sekat sosial.
Hari ketiga, 17 Oktober, akan dipenuhi dengan seminar budaya bertajuk “Tradisi Reno Saya" yang fokus pada pelibatan generasi muda.
Selain itu, peserta dapat menyaksikan lomba masak makanan khas Sultan dan mengikuti workshop drone bagi para milenial pada 18 Oktober.
Penutupan festival akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni dari pelajar SMA/SMK dan sanggar seni daerah.
Ketua panitia mengungkapkan persiapan festival telah mencapai tahap 80 persen, dengan seluruh elemen masyarakat di Ternate siap bekerjasama menyukseskan acara ini.
Festival Tara No Ate dijadikan momentum penguatan jati diri budaya sekaligus menampilkan keragaman yang harmonis.
BACA JUGA:Festival Budaya Legu Tara No Ate 2025: Tradisi Ternate yang Mendunia
BACA JUGA:Festival Nyao Fufu: Tradisi Laut Maluku Utara Raih Penghargaan MURI Nasional
Sumber: