Satgas MBG Maluku Utara Resmi Dibentuk

Satgas MBG Maluku Utara Resmi Dibentuk--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Provinsi Maluku Utara kini menorehkan sejarah penting dengan membentuk Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang resmi beroperasi sejak awal Agustus 2025.
Inisiatif ini dipimpin Wakil Gubernur Sarbin Sehe sebagai Ketua Satgas bersama Kadri Laetje, Asisten I Setda Malut, di posisi Wakil Ketua I.
Satgas dibentuk lewat Surat Keputusan (SK) Gubernur yang memberikan legalitas penuh pada setiap tahapan program.
Kadri Laetje menegaskan, kantor Satgas MBG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota menjadi sentral utama untuk koordinasi, monitoring, serta pengawasan pelaksanaan program bergizi gratis.
“Kantor gabungan ini adalah pusat pendataan, verifikasi, dan pencatatan semua penerima manfaat, dari balita, ibu hamil, hingga anak-anak sekolah. Semua proses dilakukan secara transparan dan terintegrasi,” kata Kadri.
Satgas MBG bekerja sama dengan Kepala Regional SPPG serta pemerintah daerah, untuk menjamin distribusi menu sehat merata di seluruh Maluku Utara sesuai kebutuhan local.
Termasuk pemantauan serta peninjauan dapur umum sekolah oleh Gubernur Sherly Tjoanda. Program ini juga wajib memenuhi empat standar utama dari Badan Gizi Nasional: kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan.
“Kunci keberhasilan program ini terletak pada anggaran, infrastruktur, dan sumber daya manusia. Koordinasi aktor lapangan adalah penentu utama,” jelas Deputi Badan Gizi Nasional Dadang Hendrayudha.
BACA JUGA:Prediksi Cuaca Ekstrem Maluku Utara 11 Agustus 2025
BACA JUGA:Program MBG Masuk Maluku Utara! Gubernur & KSP Turun Tangan Jamin Anak Sekolah Dapat Gizi Terbaik
Meningkatkan IQ Generasi Muda
Kadri Laetje optimis, jika program berjalan konsisten, tahun 2045 rata-rata IQ anak Maluku Utara menembus angka 100.
Untuk itu, tambahan pengawasan diberikan terhadap peredaran jajanan sekolah bermutu rendah dan mengandung bahan berbahaya. Langkah ini menjadi investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Maluku Utara.
“Ini adalah golden years bagi Maluku Utara. Semua jajanan tidak bermutu harus dihentikan demi masa depan anak-anak kita,” tegas Kadri.
Satgas tidak bekerja sendiri. Evaluasi dan monitoring program MBG dilakukan berkelanjutan melalui kunjungan ke sekolah, dapur umum, dan titik distribusi makanan.
Sumber: