Revolusi Pertanian Malut: Jalan Tani & Bibit Unggul Digencarkan, Produksi Gabah Capai 10 Ton!

Revolusi Pertanian Malut--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pemprov Maluku Utara menegaskan fokus strategis pada pengembangan sektor pertanian dengan mengedepankan penyediaan infrastruktur jalan tani yang memadai.
Gubernur Sherly Tjoanda Laos menyatakan, pembangunan jalan tani menjadi hal vital guna memperbaiki akses petani dalam memperdagangkan hasil panen mereka.
"Jalan tani adalah faktor kunci dalam meningkatkan nilai tukar petani, karena akan memperlancar distribusi hasil produksi menuju pasar," ujarnya.
Sepanjang tahun 2025, Pemerintah Provinsi berhasil membangun jalan tani sepanjang 67 kilometer yang difokuskan di wilayah Halmahera Utara dan Halmahera Barat.
Pembangunan ini menjadi realisasi pergeseran anggaran berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 sebagai respons atas kebutuhan sektor pertanian.
Ke depan, tahun 2026 direncanakan pembangunan jalan tani minimal sepanjang 200 kilometer yang akan dimulai dari daerah Halmahera Timur.
Setelah itu, pembangunan secara bertahap akan meluas ke kabupaten dan kota lain, dengan target tahunan 200 kilometer, agar pembangunan merata dan adil antar wilayah.
BACA JUGA:Kunci Sukses Maluku Utara Ada di Hilirisasi Perikanan dan Pertanian
BACA JUGA:Gubernur Sherly Gandeng BIM University untuk Lahirkan Petani Muda Berprestasi
Peningkatan Produktivitas Lewat Bibit Unggul
Selain pembangunan fisik, Pemprov Malut juga meningkatkan produktivitas pertanian dengan program penggunaan bibit unggul.
Tahun ini, uji coba penanaman bibit unggul dilakukan di lahan seluas empat hektare dengan target panen gabah kering sebesar 10 ton.
Tak hanya itu, bantuan bibit unggul juga sudah disalurkan untuk lahan produktif seluas 1.500 hektare, khususnya di Desa Subaim, Kao, dan Desa Wairoro.
Target produksi berkisar antara tujuh hingga delapan ton gabah kering per hektare, memberikan dorongan nyata bagi petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka.
Gubernur Sherly menegaskan bahwa nilai tukar petani akan sulit naik jika distribusi hasil panen terhambat.
Dengan pembangunan jalan tani yang semakin luas dan bibit unggul yang berkualitas, diharapkan kesejahteraan petani di Maluku Utara meningkat signifikan.
"Semoga program ini membawa manfaat konkret dan langsung kepada para petani, sekaligus membangun pondasi pertanian yang kuat dan berkelanjutan," pungkas Sherly.
Program pembangunan infrastruktur tani ini juga menjadi bagian dari upaya sinergi seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.
Bersama-sama mereka bergerak untuk mendukung ketahanan pangan daerah sambil memperbaiki taraf hidup petani di wilayah kepulauan Maluku Utara.
BACA JUGA:Tobelo Bergeliat! Panen Raya Cabai Jadi Bukti Keberhasilan Petani Maluku Utara
BACA JUGA:Data BPS: Nilai Tukar Petani Maluku Utara Naik 0,53% di April 2025
Sumber: