Gubernur Sherly: Revolusi Perlindungan Pekerja Maluku Utara, Siap-Siap Hidup Lebih Aman

Gubernur Sherly: Revolusi Perlindungan Pekerja Maluku Utara, Siap-Siap Hidup Lebih Aman-Pemprov Malut-
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Maluku Utara kembali menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi pekerja melalui ajang penghargaan Paritrana Award 2024 yang digelar di Bela Hotel Ternate.
Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan, dan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan jaminan sosial bagi seluruh pekerja di Maluku Utara.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan bahwa perlindungan pekerja bukan hanya soal memenuhi target statistik, melainkan menyangkut keselamatan dan kesejahteraan keluarga.
“Jaminan sosial adalah benteng utama bagi keluarga pekerja saat musibah datang tanpa diduga. Dengan perlindungan ini, anak-anak tetap bisa bersekolah dan keluarga tidak kehilangan harapan,” tegas Sherly.
Meskipun manfaat BPJS Ketenagakerjaan sudah disosialisasikan secara masif, data menunjukkan baru 41,63% pekerja Maluku Utara yang terlindungi, atau sekitar 176.604 dari total target 424.131 pekerja.
Salah satu kendala utama adalah minimnya informasi dan kesadaran, terutama di kalangan pekerja informal dan sektor non-formal.
Dengan hanya Rp16.800 per bulan, pekerja sudah mendapatkan perlindungan penuh dari berbagai risiko kerja.
“Program ini bukan hanya urusan teknis, tapi gerakan kemanusiaan yang menyelamatkan masa depan keluarga,” ujar Sherly.
Pemerintah daerah pun telah mengucurkan dana tambahan Rp1 miliar sebagai bentuk keseriusan dalam memperluas jangkauan perlindungan.
BACA JUGA:Temui BPKP, Gubernur Sherly Tegaskan Komitmen Tata Kelola Bersih dan Akuntabel di Maluku Utara
BACA JUGA:Gubernur Sherly Usulkan Rp200 Miliar untuk Normalisasi Sungai Halsel, Cegah Banjir Bandang
Kunci Sukses Perlindungan Pekerja
Gubernur Sherly mendorong integrasi data pekerja rentan dari berbagai instansi, mulai dari Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Pendidikan, hingga sektor swasta.
Keterlibatan perangkat desa, guru, P3K, dan program “Bapak Angkat” di setiap kabupaten/kota juga dioptimalkan untuk memastikan tidak ada pekerja yang luput dari perlindungan.
Sepanjang 2024, sebanyak 234 anak pekerja yang meninggal dunia telah menerima beasiswa pendidikan dengan total bantuan Rp845 juta.
Sumber: