Dana BOSDA Maluku Utara Cair, Pendidikan Gratis Resmi Dimulai

Dana BOSDA Maluku Utara Cair, Pendidikan Gratis Resmi Dimulai

Dana BOSDA Maluku Utara Cair, Pendidikan Gratis Resmi Dimulai--

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Maluku Utara berhasil menepati janji besar dalam bidang pendidikan dengan menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) tahap pertama. 

Program pendidikan gratis yang dicanangkan oleh Gubernur Sherly Tjoanda Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe kini mulai dirasakan manfaatnya oleh sekolah-sekolah negeri di seluruh wilayah Maluku Utara.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Maluku Utara, Ahmad Purbaya, mengungkapkan bahwa Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk tahap pertama telah diterbitkan pada 19 Mei 2025. 

Dana tersebut langsung ditransfer ke rekening sekolah jenjang SMA sederajat negeri di seluruh Maluku Utara.

Dana BOSDA tahap pertama mencakup alokasi untuk tiga bulan, yaitu April, Mei, dan Juni, dengan total nilai mencapai lebih dari Rp6,1 miliar.

BACA JUGA:Pembangunan Maluku Utara 2025-2029: Dari Pendidikan Gratis Hingga Infrastruktur Pulau Terpencil!

BACA JUGA:Kado Sherly-Sarbin di Hardiknas 2025: Pendidikan Gratis Malut Resmi Diluncurkan

Rincian Alokasi Dana BOSDA

Dana BOSDA yang disalurkan terbagi sebagai berikut:

  • Rp4,5 miliar untuk 99 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
  • Rp1,5 miliar untuk 44 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
  • Rp60 juta untuk 8 Sekolah Luar Biasa (SLB)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, memastikan bahwa seluruh dana BOSDA tahap pertama sudah tersalur dengan baik ke sekolah-sekolah penerima.

“Dana BOSDA sudah kami pastikan tersalurkan sesuai jadwal dan kebutuhan sekolah,” ujar Abubakar.

Dampak Positif Program Pendidikan Gratis

Penyaluran dana BOSDA ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan akses pendidikan di Maluku Utara. Dengan adanya bantuan ini, beban biaya pendidikan bagi orang tua berkurang signifikan, sekaligus mendorong peningkatan kualitas layanan pendidikan.

Program ini juga diharapkan mampu menekan angka putus sekolah dan meningkatkan partisipasi belajar di seluruh provinsi.

Program pendidikan gratis ini merupakan bagian dari visi besar “Maluku Utara Bangkit” yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas utama. 

Dengan pendidikan yang merata dan berkualitas, diharapkan generasi muda Maluku Utara dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Sumber: