Malut & Sulut Jadi Basis Investasi China, Ekonomi Biru Siap Melesat
Malut & Sulut Jadi Basis Investasi China, Ekonomi Biru Siap Melesat--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, mengumumkan arah investasi dari dua grup perusahaan asal China untuk mengembangkan ekonomi biru di Indonesia, fokus pada wilayah Sulawesi Utara (Bitung) dan Maluku Utara.
"Sudah ada dua grup China, satu akan ditempatkan di Sulawesi Utara, satu lagi di Maluku Utara," ujar Todotua di ANTARA Business Forum, Jakarta, Rabu, 19 November 2025.
Ketertarikan China terhadap pengembangan ekonomi biru ini muncul di tengah tantangan ketahanan pangan perairan yang dialami Negeri Tirai Bambu.
Sementara Indonesia memiliki sumber daya kelautan dan perikanan melimpah, seperti rajungan, udang, rumput laut, ikan TCT, tilapia, serta potensi garam di lahan seluas 41.734 hektare.
BACA JUGA:Strategi Malut Memudahkan Investasi & Dongkrak Ekonomi Daerah
Harus Didaftarkan dengan Bendera Indonesia
Indonesia menetapkan aturan bahwa kapal investasi asal China harus didaftarkan dengan bendera Indonesia dan seluruh proses pengolahan maupun penyimpanan hasil laut dilakukan di dalam negeri.
"Kami membuka pintu investasi dengan syarat kapal dan cold storage milik mereka harus beroperasi di Indonesia," ujar Todotua.
Dua perusahaan China telah menunjukkan minat serius, termasuk proses pendaftaran kapal di Sulawesi Utara yang tengah berjalan untuk pemindahan bendera nasional.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan perlu adanya pemanfaatan ruang laut sesuai prinsip ekonomi biru, yang menyeimbangkan aspek ekonomi dan sosial demi menjaga kelestarian laut dan kesejahteraan bersama.
"Menjaga kesehatan laut adalah tanggung jawab semua pihak yang berkepentingan," tegas Trenggono.
BACA JUGA:Gubernur Maluku Utara dan Bappenas Bersinergi Percepat Infrastruktur dan Investasi
Sumber: