Daya Beli Petani Malut Melemah, NTP Oktober 2025 Alami Penurunan

 

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan sebesar 1,72 persen pada Oktober 2025, mencapai angka 105,58.

Angka ini menurun dari posisi bulan sebelumnya yaitu 107,42 pada September 2025. Penurunan ini menunjukkan melemahnya kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan, yang berdampak langsung pada kesejahteraan mereka.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara, Simon Sapary, memaparkan penurunan NTP terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditas perkebunan utama.

“Komoditas utama penyumbang penurunan NTP Oktober 2025 adalah kelapa dan cengkih,” kata Simon

Dia menambahkan meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti beras dan sigaret kretek tangan, penurunan harga komoditas utama lebih dominan.

Penurunan NTP juga dipengaruhi oleh kondisi subsektor tertentu, dengan subsektor tanaman hortikultura mengalami penurunan terbesar sebesar 2,77 persen.

BACA JUGA:88.5% Petani Maluku Utara Adalah Laki-Laki Generasi X

Selanjutnya, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 2,08 persen dan subsektor peternakan turun 0,53 persen.

Namun, dua subsektor lainnya mencatat kenaikan, yaitu subsektor tanaman pangan yang meningkat 0,45 persen dan subsektor perikanan yang naik signifikan sebesar 2,15 persen.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian

Selain NTP, BPS juga mencatat indeks NTUP (Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian) yang turun 1,65 persen dari 112,77 pada September menjadi 110,92 pada Oktober 2025.

Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Maluku Utara pada periode yang sama tercatat di angka 127,27 persen.

Menurut Simon, data ini penting sebagai gambaran menyeluruh kondisi ekonomi para petani dan konsumen di daerah, sekaligus sebagai bahan evaluasi kebijakan yang harus diambil pemerintah untuk menstabilkan kondisi.

BACA JUGA:Nilai Tukar Petani Maluku Utara Melesat di Juli 2025

Sumber: