MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Menghadapi musim hujan yang mulai mengguyur wilayah Maluku Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malut mengingatkan seluruh masyarakat dan perangkat daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan longsor yang bisa terjadi kapan saja selama Juni 2025.
Beberapa daerah di Maluku Utara telah terdampak banjir, salah satunya Desa Toniku, Jailolo Selatan, Halmahera Barat, di mana sebuah madrasah dilaporkan terendam air.
Kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa potensi bencana hidrometeorologi masih tinggi, terutama di kawasan rawan seperti lereng bukit, bantaran sungai, dan daerah dengan sistem drainase buruk.
“BPBD di setiap kabupaten/kota didorong aktif menyebarkan informasi peringatan dini terkait curah hujan, tinggi muka air sungai, serta potensi wilayah terdampak melalui berbagai kanal komunikasi,” ujar Kepala BPBD Maluku Utara, Fehby Alting pada Jumat, 20 Juni 2025.
Selain itu, ketersediaan rambu evakuasi dan jalur penyelamatan harus dicek secara berkala agar masyarakat dapat segera mengungsi jika terjadi bencana.
Identifikasi kebutuhan logistik dan sumber daya juga menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana.
BACA JUGA:Maluku Utara Siaga Bencana: BMKG Imbau Warga Antisipasi Banjir dan Longsor
BACA JUGA:Waspada! Maluku Utara Terancam Cuaca Ekstrem Hingga Akhir Juni 2025, Ini Daftar Wilayah Paling Rawan
Update Informasi Cuaca
BPBD Maluku Utara bekerja sama dengan BMKG untuk memperbarui data cuaca secara berkala. Informasi terbaru mengenai curah hujan dan potensi bencana disebarluaskan agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipasi lebih dini.
Fehby Alting mengingatkan agar warga hanya mempercayai informasi dari sumber resmi guna menghindari hoaks yang meresahkan.
BPBD menekankan, kesiapsiagaan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat.
Warga diimbau mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, menyiapkan jalur evakuasi, serta menjaga kebersihan saluran air agar tidak tersumbat. Kesadaran kolektif menjadi kunci dalam mengurangi risiko dan dampak bencana.
Selama musim hujan, BPBD Maluku Utara terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait, mulai dari TNI/Polri, Dinas Sosial, hingga relawan desa.
Tujuannya adalah memastikan respons cepat jika terjadi bencana, serta mempercepat proses evakuasi dan distribusi bantuan bagi warga terdampak.
BACA JUGA:BMKG Ingatkan Masyarakat Maluku Utara: Cuaca Ekstrem 19–25 Juni!