Pengeboran Sumur Panas Bumi Pertama Maluku Utara, Revolusi Energi Hijau Dimulai

Pengeboran Sumur Panas Bumi Pertama Maluku Utara, Revolusi Energi Hijau Dimulai--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pengeboran sumur eksplorasi panas bumi pertama di wilayah Hamiding, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, dimulai.
Proyek ini dioperasikan oleh anak perusahaan PT Barito Renewables Energy Tbk bersama PT Star Energy Geothermal Indonesia sebagai bagian dari upaya memperluas kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan di wilayah timur.
Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) yang diperoleh sejak 2018 menjadi landasan utama dalam identifikasi potensi panas bumi di Hamiding dengan estimasi sumber daya sekitar 275 hingga 550 MW.
“Pengeboran sumur ini dimaksudkan untuk verifikasi keberadaan reservoir panas bumi yang siap dikembangkan menjadi pembangkit listrik berkapasitas awal 50 MW, bagian dari target 300 MW,” terang CEO PT Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan.
BACA JUGA:Revolusi Energi Maluku Utara: Target 2028, Semua Desa Nikmati Listrik 24 Jam
BACA JUGA:Dukungan Suporter Jadi Energi, Malut United Curi Atensi di Liga 1 2025
Teknologi Canggih dan Standar Keselamatan Ketat
Menggunakan Drilling Rig 253 dengan kapasitas 1500 HP, proses pengeboran dirancang untuk menembus formasi geologi yang kompleks dan mencapai kedalaman target secara presisi.
Yang terpenting tidak mengorbankan keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Proyek ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, namun juga memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Utara.
Peningkatan lapangan kerja, penguatan UMKM, dan transfer teknologi menjadi nilai tambah signifikan.
“Kami berharap kerja sama yang telah terjalin dapat terus berkembang, memberikan manfaat berkelanjutan bagi penduduk lokal dan energi masa depan Indonesia,” imbuh Hendra.
Proyek ini akan melanjutkan sejarah kontribusi perusahaan dalam bidang panas bumi, setelah sukses mengoperasikan lapangan di Salak, Darajat, dan Wayang Windu yang menerangi jutaan rumah di Indonesia.
BACA JUGA:Festival Toseho Menari 2025: Kebangkitan Revolusi Ekowisata Maluku Utara
BACA JUGA:88.5% Petani Maluku Utara Adalah Laki-Laki Generasi X
Sumber: