Kisah Heroik di Balik Lahirnya Provinsi Maluku Utara ke-26
Kisah Heroik di Balik Lahirnya Provinsi Maluku Utara ke-26--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Memperingati 26 tahun terbentuknya Provinsi Maluku Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Malut menggelar sesi storytelling bertajuk "Sang Pejuang" pada Kamis, 9 Oktober 2025 di kantor Dikbud, Sofifi.
Acara tersebut menghadirkan Syaiful Bahri Ruray, seorang tokoh penting dalam perjuangan pemekaran wilayah yang sekaligus memberikan gambaran mendalam soal sejarah panjang perjuangan Maluku Utara.
Syaiful Bahri Ruray, yang dikenal dengan panggilan Ko Ipul, menceritakan fase krusial perjuangan terbentuknya provinsi ini.
Ia menjelaskan perjuangan itu berawal pada tahun 1998 di tengah gelombang perubahan besar reformasi Indonesia.
“Tanggal 27 Oktober 1998, di ruang Kantor Bupati Kolonel Abdullah Assagaf, semangat kami membara bukan sekadar administratif, tapi untuk membangun jati diri masyarakat Maluku Utara,” kata Ko Ipul.
Acara ini dapat penghargaan dari Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe. Dia menegaskan kegiatan storytelling momentum tepat merekatkan kebersamaan masyarakat dan menyongsong kemajuan Sofifi sebagai ibu kota.
“Selama 26 tahun, pembentukan Maluku Utara merupakan mahakarya perjuangan yang harus dilanjutkan hingga Sofifi benar-benar menjadi kota mandiri,” terang Sarbin.
BACA JUGA:Kontingen MQK Maluku Utara Pulang dari Ajang Internasional
BACA JUGA:Bertemu Menkeu Purbaya, Gubernur Sherly Blak-Blakan Ungkap Krisis Keuangan Maluku Utara
Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Sejarah Lokal
Kepala Dikbud Malut, Abubakar Abdullah, menyatakan tujuan storytelling bukan hanya mengenang Sejarah.
Tetapi juga sebagai pondasi penting pembentukan karakter dan nasionalisme generasi muda.
"Sejarah yang terlupakan membuat bangsa kehilangan arah. Sehingga materi perjuangan Maluku Utara akan dimasukkan ke dalam kurikulum mulok di jenjang SMA dan SMK untuk mengenalkan jasa para pendiri provinsi ini kepada siswa,” jelasnya.
Wakil Gubernur menambahkan pembangunan Sofifi masih terus berjalan agar sejajar dengan ibu kota provinsi lain di Indonesia.
Dengan kepemimpinan Gubernur Sherly Tjoanda, langkah memperkokoh Sofifi sebagai pusat administrasi, pendidikan, dan kebudayaan menjadi prioritas utama dalam agenda pemerintah daerah.
BACA JUGA:ASN Pemprov Maluku Utara Siap Tes Kompetensi MACT
BACA JUGA:Wagub Maluku Utara: Budaya Lokal Kunci Utama Pembangunan
Sumber: