Rumah Baru, Harapan Hidup Baru: Kisah Mengharukan Yafet Elo di Halmahera Barat

Kisah Mengharukan Yafet Elo di Halmahera Barat--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Di Desa Tedeng, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, terdapat sebuah kisah penuh haru tentang Yafet Elo, seorang pria paruh baya yang selama bertahun-tahun tinggal di gubuk reyot bersama keluarga besarnya.
Dengan penghasilan dari memanjat kelapa yang terbatas, perbaikan kondisi rumah menjadi hal yang nyaris mustahil.
“Kami sudah lama menanti bantuan, dan sekarang dimulailah lembaran baru dalam kehidupan kami,” ungkap Yafet sambil tersenyum penuh syukur.
Gubuk tempat Yafet dan tiga keluarga lain tinggal sangat sederhana, bahkan tidak cukup melindungi dari cuaca ekstrem.
Tubuh Yafet yang mulai renta dan sakit-sakitan semakin menambah tantangan bagi keluarganya yang bekerja serabutan.
Pada tanggal 8 September 2025, harapan menjelma nyata ketika program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara mendatangi kediaman Yafet.
Gubernur Sherly Tjoanda turut menyerahkan langsung bahan bangunan untuk renovasi dan pembangunan dua kamar baru di rumah tersebut.
Anak-anak Yafet sepakat akan membangun rumah itu sendiri tanpa menggunakan jasa tukang, demi menghemat anggaran yang nantinya digunakan untuk membeli bahan bangunan terbaik.
BACA JUGA:Guncangan Gempa 4.4 Magnitudo Kejutkan Halmahera Barat
BACA JUGA:Gempa 4.3 SR Hantam Halmahera Barat, BMKG Beri Peringatan Penting
Mengangkat Martabat dan Menularkan Kebahagiaan
Menurut Mikson Damar, tenaga fasilitator lapangan dari Dinas Perkim Malut, langkah ini menjadi kunci optimalisasi dana.
“Dengan swadaya keluarga, dana kami gunakan sepenuhnya untuk material. Ini adalah kerja keras yang membahagiakan,” jelas Mikson.
Kebahagiaan Yafet hanyalah satu dari ratusan kisah lainnya. Tahun ini, sebanyak 156 rumah di tujuh desa dan tiga kecamatan di Halmahera Barat mendapat bantuan rumah layak huni.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara menargetkan 700 unit RTLH sepanjang 2025 untuk mengentaskan kesulitan perumahan.
Membangun rumah bagi keluarga miskin bukan sekadar membangun fisik bangunan, melainkan juga membangun harapan baru dan menaikkan kualitas hidup.
Kebahagiaan Yafet, keluarganya, dan tetangga menjadi bukti bahwa rumah baru membawa dampak sosial yang meluas.
“Kebahagiaan satu keluarga adalah kebahagiaan komunitas,” tutup Mince Padang, warga setempat yang ikut bersuka cita.
BACA JUGA:Berita Duka dari Tanah Suci: Imam Masjid Jailolo Halmahera Barat Tutup Usia di Makkah
BACA JUGA:Gunung Ibu Berstatus Siaga! Warga Halmahera Barat Wajib Patuhi Zona Aman
Sumber: