Gunung Ibu Meletus Lagi, Hujan Abu Vulkanik dan Badai Petir Vulkanik Terjadi

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara kembali mengalami erupsi. 

Aktivitas vulkanik ini terekam dengan amplitudo maksimum 28 mm selama 36 detik menurut laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu. 

Meski tinggi kolom abu tidak teramati secara visual, aktivitas ini menunjukkan peningkatan kegempaan yang perlu diwaspadai.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di radius 2 kilometer dari kawah aktif Gunung Ibu. 

Selain itu, perluasan zona bahaya hingga 3,5 kilometer ke arah utara dari bukaan kawah juga diberlakukan untuk menjamin keselamatan warga.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang berada di luar rumah disarankan menggunakan masker untuk melindungi hidung dan mulut, serta kacamata untuk melindungi mata dari partikel abu yang dapat mengiritasi dan membahayakan kesehatan pernapasan.

Petugas pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe, mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi tidak jelas atau hoax yang dapat memicu kepanikan. 

BACA JUGA:Abu Vulkanik Gunung Dukono Capai 1.600 Meter, Hindari Radius 4 Km!

BACA JUGA:Gunung Ibu Erupsi 5 Kali dalam Sehari!

Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah dan pusat vulkanologi.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi terbaru dan akurat mengenai aktivitas Gunung Ibu.

Sepanjang tahun 2025, Gunung Ibu telah erupsi sebanyak 1.514 kali, termasuk gempa letusan, gempa hembusan, dan gempa harmonik. 

Aktivitas ini menempatkan Gunung Ibu dalam status Level II (Waspada), menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sekitar.

Dampak Abu Vulkanik dan Upaya Mitigasi

Abu vulkanik yang dihasilkan oleh Gunung Ibu memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, seperti mengganggu kesehatan pernapasan, merusak tanaman, dan mencemari sumber air. 

Sumber: