Gunung Ibu Meletus Hebat Tengah Malam, Kolom Abu Melambung 200 Meter

Gunung Ibu Meletus Hebat Tengah Malam, Kolom Abu Melambung 200 Meter

Gunung Ibu Meletus Hebat Tengah Malam--

 

 

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Erupsi Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, terjadi tepat pada tengah malam Sabtu, pukul 00.12 WIT.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan letusan dengan kolom abu setinggi sekitar 200 meter di atas puncak gunung yang mencapai 1.525 meter di atas permukaan laut.

“Kolom abu yang muncul berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal bergerak ke arah timur dan tenggara,” jelas petugas Badan Geologi, M Saum Amin, dalam keterangannya.

Peringatan Potensi Erupsi Susulan

Dari hasil monitoring seismograf, aktivitas erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi guncangan sekitar 40 detik.

Badan Geologi mengingatkan masyarakat sekitar untuk tetap waspada karena kemungkinan erupsi susulan masih terbuka.

Kawasan dengan radius dua kilometer dari kawah serta perluasan sektoral sejauh 3,5 kilometer di arah utara bukaan kawah aktif dilarang untuk aktivitas masyarakat dan pengunjung.

BACA JUGA:Gunung Ibu Tiba-tiba Erupsi, Abu Vulkanik Meluncur Hingga 600 Meter

Apabila terjadi hujan abu, warga yang berada di luar rumah dianjurkan memakai pelindung hidung dan mulut seperti masker, serta kacamata pelindung mata untuk menghindari gangguan kesehatan.

“Kami mengimbau semua pihak agar tidak menyebarkan hoaks dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya demi menjaga kondusivitas masyarakat,” tegas Saum.

Koordinasi intensif antara Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi serta Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici akan terus dilakukan untuk memastikan informasi terbaru aktivitas gunung.

Indonesia di Zona Ring of Fire

Indonesia berada di Cincin Api Pasifik, wilayah dengan aktivitas seismik dan vulkanik yang sangat aktif. Letak geografis di pertemuan tiga lempeng tektonik utama: Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Ini menjadi penyebab utama seringnya terjadi gempa dan letusan gunung berapi di kawasan ini.

Proses subduksi di antara lempeng-lempeng ini menghasilkan rantai gunung berapi yang aktif dan rentan terhadap erupsi hebat.

BACA JUGA:Mencekam! 9 Kali Gunung Ibu Meletus dalam 12 Jam

 

Sumber: