MALUKUUTARA.DISWAY.ID - PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut menjalin kerja sama strategis dengan membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB).
Tujuan utama pembentukan KUB ini adalah memperkuat skala ekonomi dan bisnis kedua bank, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah masing-masing.
Penandatanganan kerja sama berlangsung di Balai Kota Jakarta pada Kamis, yang dihadiri langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Ia menilai momen ini sangat tepat karena Bank DKI sedang dalam proses transformasi menjadi lembaga keuangan yang lebih modern dan mampu meningkatkan penetrasi ekonomi.
Gubernur Pramono menjelaskan bahwa pembentukan KUB menjadi bagian dari strategi Bank DKI dalam perjalanan menuju Initial Public Offering (IPO) dan go public.
Ia menargetkan dalam waktu maksimal satu tahun ke depan, Bank DKI sudah bisa melaksanakan IPO, yang nantinya akan diawasi oleh publik.
Kerja sama ini juga bertujuan memperkuat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Jakarta, Maluku, dan Maluku Utara.
BACA JUGA:Gubernur Sherly Pelajari Sistem JAKI Jakarta, Bakal Diterapkan di Maluku Utara?
BACA JUGA:Gubernur Sherly Laos: Setiap Anak Malut Berhak Dapatkan Pendidikan Berkualitas
Inisiatif ini mencerminkan semangat kolaborasi antar daerah untuk membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan memperluas akses layanan keuangan.
Business Matching Antar Daerah
Menurut Pramono, kerja sama melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat menjadi motor penggerak business matching antar daerah, yang mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi di wilayah masing-masing.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen mendorong Bank DKI memperluas jaringan kerja sama dengan BUMD lain di seluruh Indonesia.
Penandatanganan perjanjian penyertaan modal dan pemegang saham ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Regulasi ini mewajibkan bank memiliki modal inti minimum sebesar Rp3 triliun, sehingga konsolidasi ini menjadi langkah strategis untuk memenuhi ketentuan tersebut.
BACA JUGA:Strategi Gubernur Malut Hadapi Era Pasca-Nikel: Pendidikan, Teknologi dan Keadilan Fiskal