MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Waris Agono, menegaskan bahwa terorisme bukan hanya ancaman bagi negara, tapi juga musuh utama kemanusiaan yang harus dilawan secara kolektif.
Menurutnya, terorisme bertujuan menebar ketakutan dan kehancuran di tengah masyarakat, sehingga tidak boleh ada toleransi terhadap segala bentuk aksi teror di wilayah Maluku Utara maupun Indonesia secara luas.
Kapolda menekankan, "Tidak ada negara yang benar-benar aman jika terorisme dibiarkan. Dampak dari aksi teror tidak hanya menghancurkan tatanan sosial.
Tetapi juga merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat secara luas. Menjaga NKRI, terutama Maluku Utara, dari ancaman teror adalah tanggung jawab bersama tanpa pengecualian."
Untuk memperkuat upaya pencegahan, Kapolda Malut aktif mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan dan media, untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan.
Salah satu bentuk nyata kolaborasi tersebut adalah kegiatan nonton bareng film bertema anti-terorisme bersama OKP dan insan pers di Ternate, yang bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif akan bahaya terorisme.
BACA JUGA:Kapolda Maluku Utara Dorong Pengesahan Perda Larangan Miras dan Solusi Ekonomi Alternatif
Kapolda mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam mendeteksi dan melaporkan potensi ancaman radikalisme maupun terorisme kepada aparat keamanan terdekat.
"Keterlibatan aktif warga sangat dibutuhkan untuk mencegah aksi teror sejak dini. Setiap informasi sekecil apa pun bisa menjadi kunci pencegahan tragedi yang lebih besar," tegasnya.
Waris Agono membagikan pengalaman pribadinya saat bertugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, ketika terjadi kerusuhan di rumah tahanan teroris.
Ia menceritakan betapa dilematisnya situasi saat harus mengevakuasi penyidik yang disandera, apalagi ketika dirinya juga harus memikirkan keselamatan keluarga di rumah.
Pengalaman itu menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan solidaritas dalam menghadapi ancaman terorisme.
"Negosiasi dan tindakan penindakan saat itu berlangsung alot selama tiga hari dua malam. Situasi tersebut sangat menguji mental dan profesionalisme seluruh tim," ungkapnya.
BACA JUGA:Kapolda Maluku Utara dan Danrem 152/Baabullah Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan Bersama
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku Utara juga telah menjalankan berbagai program edukasi dan sosialisasi untuk membendung paham radikal dan aksi teror.