MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pemprov Maluku Utara sukses membukukan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2025 yang melampaui target.
Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah, hingga pertengahan November jumlah pendapatan total sudah menembus Rp3 triliun dari target APBD Rp3,23 triliun, atau 92,84 persen dari rencana tahunan yang ditetapkan.
Pencapaian PAD Malut mencapai lebih dari Rp1 triliun, jauh di atas target Rp861,7 miliar atau 121,21 persen. Sektor pajak menjadi pendorong utama, dengan realisasi Rp901,8 miliar (127,01 persen dari target).
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) mencatat lonjakan tertinggi—melebihi Rp563 miliar (188,26 persen dari target). Pajak Air Permukaan dan Pajak Alat Berat juga melampaui target, menegaskan kinerja fiskal yang solid pada 2025.
Komponen retribusi daerah membukukan Rp9,79 miliar (86,22 persen dari target), dengan Retribusi Jasa Umum dan Jasa Usaha menonjol sebagai sumber terbesar.
Meskipun Retribusi Perizinan Tertentu masih di bawah target, kontribusi besar telah dicapai dari sisi penerimaan lain-lain yang sah, dengan nilai lebih dari Rp19 miliar atau lebih dari 9.600 persen dari proyeksi awal, berkat hibah lembaga swasta.
BACA JUGA:Keren! PAD Malut Tembus 80 Persen Semester I, Tertinggi se-Indonesia
Transfer Pusat dan Optimisme Akhir Tahun
Pendapatan transfer dari pusat juga menjadi pilar penting—realisasi mencapai Rp1,937 triliun dari target Rp2,37 triliun (81,71 persen).
Kepala Bapenda Malut, Zainab Alting, menegaskan optimisme atas capaian ini, sekaligus menekankan perlunya inovasi dan kerja keras pada objek pajak baru seperti Opsen MBLB (merujuk UU Nomor 1 Tahun 2022).
Capaian gemilang PAD dan pendapatan daerah ini merefleksikan kualitas tata kelola fiskal Maluku Utara.
Peningkatan pesat didorong oleh geliat ekonomi masyarakat, aktivitas transportasi, perdagangan, serta industri pengolahan di berbagai sektor.
BACA JUGA:Strategi Atasi Defisit APBD, Gubernur Malut Dorong Optimalisasi PAD di Forum Kepala Daerah