MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Data terbaru dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025 mencatat peningkatan jumlah angkatan kerja di Maluku Utara menjadi 705,58 ribu orang.
Ini bertambah 16,34 ribu jika dibandingkan Agustus 2024 yang berjumlah 689,24 ribu. Dari angka ini, penduduk yang bekerja juga mengalami kenaikan sebanyak 673,46 ribu orang, naik 11,97 ribu orang dari tahun sebelumnya.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Maluku Utara tumbuh 0,44 poin menjadi 69,57 persen.
Namun, peningkatan angkatan kerja ini diiringi dengan kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 4,03 persen menjadi 4,55 persen. Hal ini menunjukkan meskipun lebih banyak orang yang bekerja, pengangguran juga ikut bertambah.
Mayoritas pekerja di Maluku Utara berada di sektor informal, mencapai 64,51 persen, sedangkan pekerja formal hanya 35,49 persen.
Kepala BPS Maluku Utara, Simon Sapary, mengungkapkan sektor-sektor utama yang menyerap tenaga kerja meliputi Industri Pengolahan (24,90%), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (24,14%), serta Perdagangan dan Reparasi Kendaraan (11,99%).
“Sektor pengolahan dan pertanian tetap menjadi andalan dalam menyerap tenaga kerja, namun terjadi pergeseran pola jika dibandingkan tahun lalu,” jelas Simon.
BACA JUGA:Kolaborasi BPJS dan Baznas Malut: Jaminan Sosial untuk Pekerja Mustahik
BACA JUGA:BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect cash
Pengangguran Berdasarkan Gender dan Wilayah
Analisis BPS juga memperlihatkan perbedaan mencolok dalam TPT berdasarkan jenis kelamin dan lokasi.
TPT laki-laki tercatat 4,19 persen, lebih rendah dibandingkan perempuan yang mencapai 5,15 persen. Di sisi lain, wilayah perkotaan memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi, yakni 6,12 persen, sementara perdesaan hanya 3,85 persen.
Tingkat pengangguran tertinggi dialami oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 9,33 persen.
Sedangkan yang paling rendah adalah lulusan SD ke bawah dengan angka 2,17 persen. Fakta ini menggarisbawahi perlunya strategi penyerapan kerja yang lebih fokus bagi lulusan pendidikan menengah kejuruan.
BACA JUGA:Gubernur Sherly Tekankan Attitude Wajib Dimiliki Pekerja Migran Maluku Utara
BACA JUGA:Maluku Utara Cetak Tenaga Kerja Terampil Bersertifikat Tingkat Nasional