Gairah Baru Petani Maluku Utara: NTP Naik, Positif Bagi Ekonomi Desa

Gairah Baru Petani Maluku Utara--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara melaporkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami kenaikan pada bulan September 2025.
Data menunjukkan nilai NTP mencapai 107,42, meningkat sebesar 1,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 106,23.
Kenaikan NTP didukung oleh peningkatan dua subsektor utama dalam pertanian. Pertama, subsektor tanaman hortikultura menunjukkan kenaikan sebesar 0,16 persen.
Sedangkan subsektor perkebunan rakyat naik signifikan sebesar 1,53 persen. Di sisi lain, ada tiga subsektor yang mengalami penurunan NTP.
Yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,21 persen, peternakan turun 0,11 persen, dan subsektor perikanan turun paling besar yakni 1,57 persen.
BACA JUGA:Gubernur Sherly: Kesejahteraan Petani-Nelayan Malut Belum Sejalan dengan Laju Ekonomi
Komoditas Penyumbang Utama Pertumbuhan NTP
Kepala BPS Maluku Utara, Simon Sapary mengatakan penyebab utama kenaikan NTP adalah lonjakan harga komoditas cabai rawit dan cengkih, yang menjadi pendorong utama pertumbuhan indeks ini.
Selain NTP, BPS juga melaporkan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) sebesar 127,05 persen, dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) yang naik 1,08 persen dari 111,57 di bulan Agustus menjadi 112,7 di September 2025.
NTP merupakan indikator penting yang menunjukkan kemampuan dan daya beli petani di daerah pedesaan.
Semakin tinggi nilai NTP, berarti daya tukar dari hasil panen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan petani juga semakin baik. Termasuk untuk konsumsi maupun biaya produksi.
BACA JUGA:Gubernur Sherly Gandeng BIM University untuk Lahirkan Petani Muda Berprestasi
BACA JUGA:Tobelo Bergeliat! Panen Raya Cabai Jadi Bukti Keberhasilan Petani Maluku Utara
Sumber: