Beras Maluku Utara Aman, Bulog Pastikan Kualitas Terjaga

Beras Maluku Utara aman--
MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe bertemu Direktur Utama Perum Bulog, Letjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
Keduanya membahas permasalahan terkait kualitas beras yang sebelumnya menjadi sorotan Komisi IV DPR-RI saat kunjungan kerja di Maluku Utara bulan lalu.
Dirut Bulog menegaskan semua beras yang ditemukan mengalami penurunan kualitas akan melalui prosedur standar operasional (SOP) dan petunjuk teknis dari Bappenas.
Proses pertama dilakukan dengan pemeriksaan dan pengujian laboratorium untuk menentukan apakah beras tersebut masih layak untuk konsumsi manusia atau tidak.
"Jika beras dinyatakan layak, maka akan menjalani proses reprosesing agar aman dan siap dikonsumsi masyarakat," jelas Ahmad Rizal Ramdhani.
Namun, saat ini fasilitas reprosesing belum tersedia di Maluku Utara sehingga beras akan dikirim ke Makassar untuk diproses lebih lanjut.
BACA JUGA:Perum Bulog Pastikan Stok Beras di Malut Aman Hingga 4 Bulan ke Depan
BACA JUGA:Hadapi Inflasi, Polda Malut Sediakan Beras Murah untuk Rakyat Terdampak
Pengelolaan Beras Tidak Layak Konsumsi
Untuk beras yang tidak memenuhi standar konsumsi manusia, Bulog mengajukan ke Bappenas agar dapat dilelang dan dialokasikan sebagai pakan ternak.
Hal ini memastikan tidak ada kerugian negara dan seluruh beras dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai kualitasnya.
Dirut Bulog juga menekankan perlunya dukungan dari pemerintah daerah untuk menyediakan lahan guna membangun fasilitas gudang dan sentra produksi beras yang akan tersebar di enam kabupaten Maluku Utara.
Yaitu Kepulauan Sula, Taliabu, Halmahera Selatan (Halsel), Halmahera Timur (Haltim), Morotai, dan Halmahera Tengah (Halteng).
Wakil Gubernur Sarbin Sehe menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Bulog menangani temuan dari Komisi IV DPR-RI.
Pemerintah berencana memaksimalkan lahan persawahan yang saat ini belum dimanfaatkan untuk produksi padi pada tahun 2026.
Program ini juga mencakup motivasi bagi petani muda agar menjadi agen perubahan dalam sektor pertanian daerah.
BACA JUGA:Dinas Perindag Malut Turun Tangan Soal Beras Oplosan
BACA JUGA:Ribuan Keluarga Malut Terima ‘Banjir Beras’ dari Bulog, Siapa Saja yang Berhak?
Sumber: