Miris! Tenaga Medis Halut Bekerja Tanpa Gaji, DPRD Ultimatum Pemkab dan RSUD

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Krisis keuangan kembali menghantam dunia kesehatan di Halmahera Utara. 

Selama delapan bulan terakhir, para tenaga kesehatan honorer di RSUD Tobelo harus bekerja tanpa menerima hak mereka. 

Kondisi ini memicu reaksi keras dari DPRD Halmahera Utara yang menuntut Pemkab segera mengambil tindakan tegas.

Fahmi Musa, anggota DPRD Halut, menyampaikan keprihatinannya atas keterlambatan pembayaran gaji tersebut.

 Ia menilai, kelalaian manajemen keuangan RSUD Tobelo telah mencoreng citra pelayanan publik. 

Bahkan, Fahmi meminta Bupati Halmahera Utara, Piet Hein Babua, untuk segera mengevaluasi dan mencopot Direktur RSUD Tobelo, dr. Janta Boni.

“Bagaimana mungkin dokter, perawat, dan bidan bekerja tanpa digaji selama berbulan-bulan? Ini bentuk ketidakadilan yang tidak bisa dibiarkan,” tegas Fahmi.

BACA JUGA:HORE! Gaji ke-13 ASN Maluku Utara Cair

BACA JUGA:Magang ke Jepang: Tiket Emas Pemuda Maluku Utara Raih Karier Global dan Gaji Fantastis

BLUD Tak Menjamin Kemandirian Keuangan

Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), RSUD Tobelo seharusnya mampu mengelola keuangan secara mandiri. 

Namun, realitanya, rumah sakit ini masih sangat bergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat. Kegagalan ini menunjukkan perlunya perombakan manajemen demi menjaga hak-hak tenaga kesehatan.

DPRD Halut juga mengimbau para tenaga kesehatan untuk tetap bersabar dan menunggu solusi dari pemerintah daerah. 

Menurut Janlis Kitong, anggota DPRD lainnya, permasalahan ini akan menjadi agenda utama dalam pertemuan antara DPRD dan Pemkab setelah Bupati kembali ke Halut.

Tak hanya soal gaji, Janlis Kitong juga menyoroti dugaan intimidasi terhadap tenaga honorer yang berani menuntut haknya. Ia meminta pihak RSUD Tobelo untuk meminta maaf secara terbuka kepada para nakes honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun.

Sumber: