Maluku Utara Catat Pertumbuhan Ekonomi Tercepat, APBD Tetap Sehat dan Terkendali

Maluku Utara Catat Pertumbuhan Ekonomi Tercepat, APBD Tetap Sehat dan Terkendali

Maluku Utara Catat Pertumbuhan Ekonomi Tercepat--

 

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, mengumumkan capaian luar biasa ekonomi daerah yang mencatat pertumbuhan tertinggi Indonesia pada triwulan III tahun 2025.

Menurut data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 39,10 persen year on year, menempatkan provinsi ini di posisi teratas nasional.

“Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 39,10 persen year on year, dan menjadi yang tertinggi secara nasional,” kata Gubernur Sherly Tjoanda saat menyampaikan laporan di Sofifi, pada Rabu, 5 November 2025.

Selain itu, pertumbuhan quarter to quarter sebesar 2,59 persen dan cumulative to cumulative sebesar 35,15 persen menunjukkan berbagai sektor ekonomi terus menunjukkan performa positif, khususnya industri pengolahan, pertambangan, dan ekspor.

Sherly menegaskan keberhasilan ini merupakan hasil sinergi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas dan mendorong hilirisasi sumber daya alam lokal.

“Ini bukan hanya dorongan dari aktivitas industri tinggi, tapi kerja keras memperkuat hilirisasi, investasi, dan produktivitas masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:Strategi Malut Memudahkan Investasi & Dongkrak Ekonomi Daerah

Selain pertumbuhan ekonomi, pengelolaan keuangan daerah juga mendapat penilaian terbaik dari pemerintah pusat, dengan realisasi pendapatan APBD mencapai 87,40 persen pada akhir Oktober 2025, mengantarkan Maluku Utara masuk zona hijau sebagai provinsi dengan kinerja fiskal terbaik.

Kunci Keberhasilan Pengelolaan APBD

Realisasi belanja daerah sebesar 61,61 persen juga memenuhi standar zona hijau, menempatkan Maluku Utara di peringkat ke-17 dari 19 provinsi terbaik dalam hal pengelolaan fiskal.

“Selain tumbuh ekonomi, kita juga menjaga tata kelola fiskal sehat. Ini modal kuat memperkuat pembangunan berkelanjutan ke depan,” jelas Sherly.

Gubernur menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pertumbuhan ekonomi inklusif dan adil serta memastikan manfaat pembangunan dinikmati seluruh masyarakat, terutama di wilayah kepulauan.

Sementara itu, Kepala BPS Maluku Utara, Simon Sapary, mengatakan dari sisi produksi, industri pengolahan jadi pendorong utama dengan pertumbuhan signifikan 67,24 persen.

Sedangkan ekspor barang dan jasa tumbuh signifikan 46,41 persen dari sisi pengeluaran.

“Pertanian, kehutanan, dan perikanan pun masih berkontribusi di perekonomian dengan pertumbuhan 2,61 persen,” ujar Simon Sapary.

BACA JUGA:Gubernur Sherly: Kesejahteraan Petani-Nelayan Malut Belum Sejalan dengan Laju Ekonomi

Sumber: