MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pada Selasa, 7 Oktober 2025, sejumlah gubernur dari seluruh Indonesia berkumpul menghadiri rapat di Kementerian Keuangan, Jakarta.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, mengungkapkan secara terbuka situasi keuangan daerahnya yang tengah mengalami tekanan karena pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH).
Sherly mendapatkan kesempatan berbicara di depan Menteri Keuangan, Purbaya, dan jajaran kementerian terkait.
Ia menegaskan dampak besar terjadi pada anggaran daerah akibat DBH yang dirampingkan hingga 60 persen.
"Pertemuan ini adalah kesempatan untuk mengungkapkan keadaan nyata daerah kami. Dari beban pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) hingga pengaruh serius pemotongan DBH terhadap pembangunan infrastruktur vital," ujar Sherly.
BACA JUGA:MALUT HATTRICK GAGAL WTP! Dapat Opini WDP KETIGA KALI dari BPK, Ada Apa dengan KEUANGAN DAERAH?
BACA JUGA:e-LOKET, Solusi Cerdas Pemprov Maluku Utara untuk Pengelolaan Keuangan Modern
Dampak pada Pembangunan Infrastruktur
Gubernur Sherly mengungkapkan bahwa dengan berkurangnya DBH secara drastis, dana alokasi umum (DAU) Maluku Utara hampir sepenuhnya terserap untuk biaya operasional dan pembayaran pegawai.
Ini mengikis kemampuan pemerintah daerah untuk mendanai proyek pembangunan jalan dan jembatan, yang sangat penting untuk mempercepat pemerataan ekonomi di wilayah kepulauan.
"Pemotongan besar-besaran DBH mengurangi ruang gerak fiskal kami dalam mengelola pembangunan dasar yang seharusnya menjadi fondasi keberlanjutan ekonomi daerah," lanjutnya.
Gubernur Sherly memberikan apresiasi atas respons yang diberikan Menteri Keuangan Purbaya selama pertemuan berlangsung.
Purbaya berkomitmen untuk mempelajari secara mendalam semua isu yang disampaikan. Termasuk tantangan pengangkatan P3K dan isu stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah yang terdampak oleh kebijakan pemotongan dana.
"Kadang yang dibutuhkan oleh daerah bukan sekadar angka. Tetapi adanya kemauan untuk mendengarkan dan berkolaborasi mencari solusi terbaik. Saya merasakan itu dalam pertemuan ini," paparnya.
BACA JUGA:Sherly Laos dan Muzakir Manaf Tuntut Solusi Pemangkasan Dana Transfer Daerah
BACA JUGA:Usai Loby AHY, Gubernur Sherly Optimis Produk Kelapa Jadi Devisa Triliunan Rupiah