Jamintel Kejagung Diberi Gelar Adat Panglima Keadilan oleh Kesultanan Ternate

Sabtu 13-09-2025,16:00 WIB
Reporter : Rizal Husen Teguh Pribadi
Editor : Rizal Husen Teguh Pribadi

 

MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Dalam sebuah upacara adat yang berlangsung di Kedaton Kesultanan Ternate pada Rabu, 3 September 2025, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung RI, Reda Manthovani, menerima gelar adat kehormatan “Nau Ngara Mabenu”.

Gelar yang disematkan oleh Jogugu Mahmud Zulkiram atas nama Sultan Ternate ini bermakna "Satria Penjaga Pintu Penegak Keadilan".

Jogugu Kesultanan Ternate menekankan bahwa gelar kehormatan ini bukan hanya sekadar title. Melainkan pengakuan atas dedikasi nyata seseorang terhadap bangsa, negara, dan masyarakat.

“Kami tidak sembarang menganugerahkan gelar. Hanya kepada sosok yang konsisten menjaga integritas dan keadilan, yang kami anggap sebagai bagian dari keluarga besar Kesultanan,” ujar Jogugu.

Melalui gelar ini, Kesultanan Ternate menyatakan dukungan penuh atas upaya Jamintel RI dalam mendorong penegakan hukum yang bersih dan transparan.

BACA JUGA:SSB Tunas Palapa Ternate Raih Juara Piala Menpora U15 Regional

BACA JUGA:Festival Legu Tara No Ate 2025: Pesta Budaya Megah di Kota Ternate

Penghargaan Sebagai Motivasi

Reda Manthovani menyampaikan rasa haru dan kehormatan atas pengakuan adat tersebut. Menurutnya, gelar “Nau Ngara Mabenu” menjadi sumber inspirasi untuk terus memprioritaskan pencegahan penyimpangan di birokrasi dan menjamin pemerintah daerah berjalan sesuai aturan.

“Penghargaan ini memperkuat tekad saya dalam menjaga agar para kepala daerah dapat bekerja dengan tenang dan bertanggung jawab,” ungkap Reda dengan penuh semangat.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, turut memberikan selamat dan mengejawantahkan harapan besar kepada Jamintel RI melalui gelar adat ini.

“Sebagai wakil daerah dan masyarakat, kami menyambut dengan bangga penganugerahan ini. Mudah-mudahan menjadi berkah dan menjalin ikatan kuat antara hukum negara dengan tradisi kearifan lokal kita,” ujar Sherly.

Acara penganugerahan dihadiri oleh pejabat pusat, Forkopimda Maluku Utara, jajaran Kejaksaan, serta para perangkat Kesultanan Ternate, menandai momen penting penguatan hubungan negara dan adat.

Penganugerahan gelar ini mempertegas Maluku Utara tetap menjadi wilayah yang menjunjung tinggi nilai budaya sekaligus memberikan dukungan kuat terhadap penegakan hukum yang adil.

BACA JUGA:Letjen Saleh Mustafa, Putra Ternate yang Jadi Wakasad

BACA JUGA:Motor/Mobil Nunggak Pajak? Segera ke Samsat Ternate, Ada Pemutihan Hingga November 2025

Kategori :