Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP). Ini adalah terobosan ekonomi terbesar 2025. Dalam sebulan, 80.081 koperasi sudah berbadan hukum. Menjangkau ribuan desa dan kelurahan. Dampaknya riil: Harga sembako turun 30%. UMKM meroket. Gotong royong hidup Kembali.
-------------------------------------------------------------------------------------
KDMP/KKMP diluncurkan pada 21 Juli 2025 melalui Inpres Nomor 9 Tahun 2025. Ini adalah jawaban terhadap tantangan pemerataan ekonomi di Indonesia.
Dengan ambisi membentuk 80.081 koperasi berbadan hukum hingga Juli 2025, program ini menyentuh ribuan desa dan kelurahan, membawa dampak nyata: harga sembako lebih murah dan UMKM naik kelas.
Ini bukan sekadar membentuk koperasi baru, tetapi membangun fondasi ekonomi yang kuat dari akar rumput, memberdayakan masyarakat, dan mengembalikan semangat gotong royong sebagai identitas bangsa.
Uniknya, KDMP/KKMP dirancang dengan pendekatan top-down dari pemerintah pusat, namun tetap mengedepankan kearifan lokal.
Berbeda dengan BUMDes yang seringkali birokratis dan dijalankan tokoh tertentu. Koperasi Merah Putih mengutamakan demokrasi ekonomi.
Semua keputusan penting berada di tangan anggota melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT). Hal tersebut menjamin transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi melalui sistem digitalisasi.
Menginspirasi Gotong Royong
KDMP/KKMP memiliki dua tujuan utama: memutus rantai distribusi yang panjang dan menghidupkan kembali semangat gotong royong.
Rantai distribusi yang panjang selama ini merugikan petani dan produsen, membuat harga produk tinggi di konsumen sementara keuntungan produsen minim.
Koperasi ini hadir sebagai jembatan yang mempersingkat rantai, berfungsi sebagai penyuplai produk langsung dari produsen ke Masyarakat.
Bahkan sampai ke warung-warung tradisional. Tujuannya agar dapat menjual lebih murah. Kolaborasi ini menunjukkan KDMP/KKMP adalah ekosistem ekonomi yang inklusif. Bukan kompetitor yang mematikan.
Ketika masyarakat merasa memiliki dan berkontribusi pada koperasi, rasa kepemilikan dan tanggung jawab akan tumbuh.
Ini bukan hanya soal keuntungan finansial. Tetapi pembangunan modal sosial yang esensial bagi kemajuan bangsa.
Keberhasilan program ini juga didukung oleh kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Pemerintah memberikan dana hibah dalam bentuk aset produktif.