MALUKUUTARA.DISWAY.ID - Pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 di Provinsi Maluku Utara menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal pelayanan dan kenyamanan bagi calon jamaah haji (CJH).
Gubernur Sherly Tjoanda meminya Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Malut melakukan sejumlah inovasi penting yang meningkatkan efisiensi dan mutu layanan.
Ketua PPIHD Malut, Kadri Laetje, menjelaskan koordinasi intensif dengan PT Angkasa Pura dan otoritas bandara telah menghasilkan kesepakatan strategis.
Salah satu terobosan utama adalah pemberlakuan jalur eksklusif bagi jamaah haji asal Malut di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, yang menjadi embarkasi utama.
“Jamaah haji Maluku Utara kini dijemput langsung di apron, tanpa harus melewati terminal umum yang ramai dan jauh. Mereka diantar menggunakan bus khusus yang hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit menuju asrama haji,” ujar Kadri dalam keterangannya pada Kamis, 17 April 2025.
Langkah ini sangat penting mengingat renovasi besar-besaran yang sedang berlangsung di bandara tersebut, yang membuat akses antar terminal menjadi tidak efisien dan melelahkan.
Sistem charter flight yang digunakan juga menjadi solusi efektif untuk menghindari antrean panjang dan kerumunan di terminal.
Lion Air Group sudah resmi bekerjasama dengan Pemprov Maluku Utara untuk mengangkut 1.076 Jamaah Calon Haji asal Malut ke Tanah Suci.
Menurut Kadri, sistem carter ini memungkinkan pengelolaan jamaah dan bagasi langsung di bawah pesawat dengan pengawasan ketat dari otoritas bandara.
Maskapai yang bekerja sama bahkan menyiapkan pesawat cadangan untuk mengantisipasi gangguan teknis, sebuah keunggulan yang tidak dimiliki penerbangan reguler.
Meski biaya operasional charter flight lebih tinggi, Kadri menegaskan bahwa prioritas utama adalah keselamatan dan kenyamanan jamaah.
“Kita tidak hanya menghitung biaya, tapi memastikan jamaah mendapatkan pelayanan terbaik,” katanya.
BACA JUGA:Resmi! Lion Air Angkut 1.076 Jamaah Haji Maluku Utara 2025
Selain itu, PPIHD juga mengimbau agar jamaah dan pendamping tidak melakukan pengambilan foto atau swafoto di area apron demi kelancaran proses keberangkatan.
Semua acara seremonial tahun ini dipusatkan di asrama haji di Ternate dan Makassar untuk menghindari gangguan jadwal di bandara.